Suara.com - Eks penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menyatakan, Firli Bahuri Cs tidak bakal bisa memberhentikan korupsi dengan sungguh-sungguh pasca memecat 58 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan/TWK. Karena itu, puluhan pegawai yang dipecat sempat melakukan perlawanan supaya tetap berada di KPK.
Para pegawai itu mau bergabung dengan KPK karena melihat gilanya praktik korupsi di Indonesia. Praktik korupsi yang ditemukan dari semua sektor pun berjalan secara masif.
"Ketika kami dikondisikan atau dimanipulasi untuk harus keluar, agar kami enggak bisa bekerja. Kami sangat yakin bahwa bukan berarti ketika setelah mengeluarkan kami, pak Firli akan berhentikan korupsi dengan sungguh-sungguh? Saya pastikan tidak," kata Novel dalam wawancara eksklusif Suara.com yang dikutip pada Jumat (1/10/2021).
Novel menuturkan, berhasilnya pemberantasan korupsi itu bukan hanya tergantung pada pegawai saja, namun sikap para pimpinan. Kalau para pimpinan setengah hati dalam memberantas korupsi atau bahkan melakukan penghadangan, maka akan terasa sulit untuk menguak adanya praktik korupsi.
"Kalau pimpinannya ogah-ogahan malah justru malah menghadang atau menghambat perkara korupsi, ya sulit juga," ujarnya.
Novel lantas menyinggung soal proses penyingkiran yang dilakukan dengan cara nekat. Melalui putusan Mahkamah Agung (MA) tampak jelas kalau proses TWK yang digelar itu seolah benar.
Dalam putusan MA dijelaskan kalau para pemohon tidak dapat diangkat menjadi ASN bukan karena berlakunya Perkom Nomor 1 Tahun 2021 yang dimohonkan pengujian, namun karena hasil asesmen TWK para pemohon sendiri yang TMS (tidak memenuhi syarat). Sedangkan tindak lanjut dari hasil asesmen TWK tersebut menjadi kewenangan pemerintah.
Baca Juga: Kekhawatiran Novel Baswedan: Sikap Kritis KPK Akan Hilang di Tangan Firli Bahuri
"Seolah-olah membenarkan, padahal tidak lho. Hal-hal yang seperti itu yang dilakukan terang-terangan, ini kan berbahaya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan