Apa opsi koalisi favorit kalangan muda?
Oskar Teufert yang berusia delapan belas tahun tanggal 26 September lalu untuk pertama kalinya ikut pemilu.
Sesuai dengan tren generasi muda, dia tidak memberikan suaranya untuk salah satu dari dua partai terbesar, yaitu Sosial demokrat SPD dan Uni Kristen Demokrat CDU. Oskar memberikan suaranya kepada FDP.
"Sekarang, dengan Partai Hijau dan FDP yang kuat, CDU dan SPD menjadi relatif lemah, sehingga gagasan kebijakan mitra-mitra koalisi akan menjadi agenda utama,” kata Oskar.
Baginya, kebijakan perlindungan iklim adalah isu utama. Dia sendiri cenderung mendukung koalisi antara CDU dengan Partai Hijau dan FDP, tapi dia menyadari bahwa peluang koalisi seperti itu sangat kecil.
Jona, pemilih pemula lainnya yang hanya menyebutkan nama depannya, pada pemilu 26 September memilih Partai Hijau. Tapi dia mengaku tidak terkejut dengan keberhasilan FDP.
"Itu karena citra digital FDP," katanya, mengutip penggunaan media sosial FDP yang cerdas, dengan menggunakan meme dan bentuk-bentuk komunikasi online yang populer di kalangan muda.
Oscar dan Jona memang memilih partai yang berbeda, tetapi mereka sama-sama senang dengan prospek kedua partai favorit mereka, yang dapat dipastikan akan masuk ke pemerintahan.
Jona mendukung koalisi Sosial Demokrat, Partai Hijau dan FDP, yang saat ini memang memiliki peluang terbesar.
Baca Juga: Terbukti Sebabkan Pacarnya Tewas saat Berhubungan Intim, Pria Ini Dipenjara 18 Tahun
Sementara SPD dan CDU harus berpikir keras, bagaimana menarik para pemilih muda, karena basis pemilih mereka makin menua.
Kedua partai itu masing-masing berhasil merebut 70 persen suara di kalangan pemilih di atas 70 tahun, tetapi preferensi generasi muda akan menentukan pemilu-pemilu yang akan datang.
Berita Terkait
-
Terbukti Sebabkan Pacarnya Tewas saat Berhubungan Intim, Pria Ini Dipenjara 18 Tahun
-
Bayern Muenchen Akhirnya Kalah Juga, Tumbang 2-1 di Markas Frankfurt
-
Rusia Ancam Akan Blokir YouTube karena Tangguhkan Saluran RT
-
Piala Sudirman 2021: Kalah 5-0 dari Taipei, Jerman Gagal Lolos Fase Grup
-
Pemilu Jerman 2021: Reaksi Para Pemimpin Dunia
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi
-
Pemprov DKI Luncurkan Ambulans Listrik Pertama, Pramono: Ini Jadi Model Awal Transisi Energi
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Ratusan Siswa di 82 Sekolah Mamasa Sulawesi Barat Rasakan Digitalisasi Berkat Listrik Masuk Desa
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel