Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan mengatakan, partainya siap berkoalisi dengan partai mana saja pada Pilpres 2024 mendatang. Dengan catatan sama-sama mempunyai tujuan untuk membangun bangsa.
"Siapa saja (berkoalisi), selama punya semangat sama untuk membangun negara, kita bersama-sama. Bukanlah negara ini negara kita semua," kata Hinca kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).
Hinca mengatakan, dalam satu tahun terakhir pihaknya sudah menjalin komunikasi untuk menjalin kemungkinan berkoalisi. Hal itu pula yang dilakukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.
"Kalau Anda ikuti setahun terakhir, mas AHY selalu melakukan safari itu ke semua parpol," ungkapnya.
Sementara di sisi lain, Hinca mengatakan, para kader Demokrat saat ini tetap mendukung dan berharap agar AHY bisa maju dalam Pilpres 2024. Menurutnya, AHY merupakan kader terbaik Demokrat saat ini.
"Kalau kami waktu itu pernah berkuasa 10 tahun menyiapkan Pak SBY, tentu ke depan kami mempersiapkan kader terbaik kami untuk ke depan. Siapa yang sekarang? Yang sekarang memimpin partai, Mas Agus Harimurti Yudhoyono," tuturnya.
Namun Hinca menyadari Demokrat tak bisa mengusung begitu saja AHY mengingat adanya ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold sebesar 20 persen.
Diperlukan adanya koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung AHY, atau ambang batas diubah jadi nol persen.
"Ayo kita lihat apakah memungkinkan dan di sini nanti dialog politik karena dibatasi presidential Threshold 20 persen. Karena itu selalu kami mintakan, buat apa 20 persen, 0 persen saja. Supaya banyak pilihan, dan kalau itu 0 persen tentu banyak pilihannya, termasuk kalau ada niat untuk memilih AHY sebagai presiden, jadi terkabul," pungkasnya.
Baca Juga: Pilpres 2024: Prabowo Bakal Gaet Sandiaga atau Anies, Jika Gagal Berduet dengan Puan
Berita Terkait
-
Misteri Rombongan 'Tot Tot Wuk Wuk' Salip Mobil Sri Sultan HB X, Stafsus AHY Angkat Bicara
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
UU PDP Dinilai Bisa Jadi 'Tameng' Pejabat Korup, Koalisi Sipil Minta MK Beri Pengecualian
-
Heboh Video Tak Bersalaman, Demokrat Bagikan Foto SBY dan Kapolri Ngobrol, Gibran Ikut Nimbrung?
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah