Suara.com - Pria bernama Sugito (45) tewas ditusuk di tempat prostitusi kawasan Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. Peristiwa ini diawali percekcokan lantaran korban tak mau membayar usai berkencan dengan wanita pekerja seks komersial atau PSK.
Namun, berdasarkan penuturan salah satu warga yang tidak mau disebut namanya, korban diduga dianiaya hingga meninggal karena uangnya kurang Rp40 ribu untuk membayar PSK yang disewanya.
Kata sumber tersebut, S harusnya membayar tarif Rp200 ribu ke PSK yang disewanya, namun duitnya hanya ada Rp160 ribu.
“Waktu itu katanya sih Rp200 ribu. Cuma kurang Rp40 ribu,” katanya saat ditemui Suara.com, Selasa (19/10/2021).
Karena adanya kekurangan dari tarif yang telah ditentukan perempuan yang disewa oleh korban tidak terima.
“Si cowoknya itu janji bayar Rp200 ribu. Cuma mungkin kurang, kurang 40 ribu. (PSK) bilangin ke cowoknya (salah satu pelaku),” kata dia.
Dalam kasus ini, Polres Metro Jakarta Timur telah meringkus dua orang pelaku dan telah berstatus sebagai tersangka. Masing-masing berinisial JS dan FS. Polisi juga masih memburu empat pelaku lain yang kini masih buron.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan, menurunkan peristiwa penusukan ini terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pada Minggu (17/10) kemarin.
"Korban datang cari hiburan, terus dia hubungan seks sama pekerja seks komersial. Terus belum bayar," kata Erwin kepada wartawan, Senin (18/10/2021).
Baca Juga: Ogah Bayar Habis Kencan dengan Pekerja Seks, Seorang Pria Ditusuk Pakai Pecahan Botol
Dari keterangan pelaku, korban ketika itu mengaku tidak membawa uang tunai. Kemudian dia terlibat cekcok dengan wanita PSK.
Melihat keributan tersebut, JS dan FS menghampiri korban. Keributan kembali terjadi hingga pelaku menusuk korban dengan pecahan botol.
"Ditusuk pakai pecahan botol," beber Erwin.
Kekinian, kata Erwin, JS dan FS telah ditahan di Polres Metro Jakarta Timur. Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP.
"Ancaman 12 tahun penjara," katanya.
Berita Terkait
-
Ogah Bayar Habis Kencan dengan Pekerja Seks, Seorang Pria Ditusuk Pakai Pecahan Botol
-
Dibunuh karena Belum Bayar PSK, Polisi Buru 4 Orang Penusuk Sugito di Matraman
-
Ngeri! Tak Bayar Kencan dengan PSK, Pria di Matraman Tewas Ditusuk Pakai Pecahan Botol
-
PSK Ini Diusir oleh Warga Perumahan karena Terlalu Berisik Saat 'WFH'
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera