Suara.com - Pejabat dari 10 negara, termasuk Cina dan Pakistan, menghadiri pertemuan dengan Taliban di Moskow. Pertemuan itu muncul setelah Putin menyuarakan kekhawatiran soal militan Islamic State (IS) di Afghanistan.
Rusia menjadi tuan rumah bagi Taliban untuk melakukan sebuah pembicaraan pada Rabu (20/10).
Pembicaraan tersebut dihadiri oleh pejabat dari 10 negara berbeda, termasuk Cina dan Pakistan.
Ini adalah pertemuan internasional paling signifikan bagi Taliban sejak merebut kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu.
Delegasi Taliban dalam pertemuan dipimpin oleh Wakil PM Abdul Salam Hanafi, yang juga ikut dalam pembicaraan dengan Uni Eropa (UE) dan AS pekan lalu.
Menurut Hanafi, pertemuan Moskow tersebut sangat penting untuk stabilitas kawasan.
Bantuan kemanusiaan
Saat membuka pertemuan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memuji kemampuan Rusia mempertahankan operasinya di Afghanistan.
"Kami puas dengan tingkat interaksi praktis dengan otoritas Afghanistan,” katanya.
Baca Juga: Pejabat Taliban Tak Bisa Temukan Afghanistan di Bola Dunia, Warganet: Memalukan!
Tidak seperti negara lain, Rusia belum mengevakuasi kedutaan besarnya di Kabul. Duta besarnya juga masih mempertahankan kontak rutin dengan Taliban sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan.
Di saat yang sama, Lavrov juga menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan mengejar kebijakan sosial yang seimbang di Afghanistan. Hal ini menurutnya telah dibahas sebelum pertemuan dengan Taliban.
Lavrov menambahkan bahwa Rusia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
Ia mendesak komunitas internasional untuk segera memobilisasi sumber dayanya guna mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Sebelum pertemuan, Cina dan Pakistan telah mengatakan bersedia memberikan bantuan ke Afghanistan. UE sejauh ini juga telah menjanjikan bantuan senilai $1,2 miliar untuk mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Kekhawatiran akan ekspansi IS
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
Tak Mau Kebobolan Lagi, Komisi I DPR Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel Bertanding di Indonesia
-
Siap Terbitkan PMA, Kemenag Sebut Putusan MK Perkuat Pengelolaan Zakat
-
Sesal Orang Tua Santri Korban Ponpes Roboh, Anak Sempat Tolak Balik Pesantren 2 Hari Sebelum Tragedi
-
Terbongkar! Sejumlah Biro Travel Ilegal Garap Haji Kuota Khusus, KPK Bidik Praktik Jual Beli Kuota
-
Jadi Tersangka Korupsi Rp1,35 T, Intip Harta Halim Kalla: Aset di Mana-mana Sejak 2010
-
Nekat Lawan Polisi Pakai Golok, Detik-detik Berdarah 2 Pemuda di Koja Didor di Tempat!
-
Eiger Bangun Kepercayaan Jangka Panjang dan Apresiasi Local Media Summit 2025
-
Teguh Ungkap Lemahnya Keamanan Siber: dari Ketergantungan pada Vendor dan Nasib Miris Peretas Etis
-
Tak Mau Pindah, Pedagang Pasar Burung Barito Disanksi SP1 Pemkot Jaksel
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji