Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan kalau 86 persen terpidana korupsi itu merupakan sarjana dari perguruan tinggi. Namun, Mahfud membantah kalau ucapannya tersebut dapat diartikan bahwa perguruan tinggi menjadi penyebab dari banyaknya koruptor di Tanah Air.
Terkait hal itu, Mahfud mengaku pernah menyampaikan hal serupa. Namun berita-berita yang muncul di media justru dianggapnya keliru.
"Kok beritanya perguruan tinggi pencetak korupsi, saya bilang korupsi itu didominasi oleh perguruan tinggi, bukan berarti perguruan tinggi itu mencetak koruptor," kata Mahfud dalam pidatonya pada acara Silahturahim Menko Polhukam dengan Senat Akedemik dan Dewan Profesor Undip dan Forkopimda Jawa Tengah yang ditayangkan YouTube Undip TV Official, Jumat (22/10/2021).
Menurutnya berita-berita semacam itu malah membuat orang yang tidak paham menjadi percaya. Padahal ia menganggap penting untuk bisa membaca statistik dengan memperhatikan sudut pandang.
Mahfud lantas menjelaskan kalau 86 persen terpidana korupsi itu setara dengan 1.298 orang. Kalau dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi yang mencapai 17 juta orang, maka lulusan yang akhirnya menjadi terpidana korupsi itu sangat kecil angkanya.
"Kalau dihitung dari lulusannya itu tidak sampai 0,001 itu ndak ada, kan kecil banget. Tapi kalau dilihat dari sudut korupsi, koruptornya berapa, 86 persen itu adalah orang perguruan tinggi," ujarnya.
Meski demikian, tetap saja kalau sebagian dari terpidana korupsi itu merupakan lulusan perguruan tinggi. Hal tersebut membuat Mahfud menyarakankan adanya penanaman nilai-nilai Pancasila secara masif di perguruan-perguruan tinggi.
"Oleh sebab itu, mari, saya bilang, kita kuatkan nilai-nilai kepancasilaan itu di kampus, itu diajarkan nilai-nilai bahwa korupsi itu bertentangan dengan Pancasila."
Baca Juga: Mahfud MD: Kalau Pemerintah Jawab Kritik, Itu Bukan Antikritik
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
Terkini
-
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, DPR Tegaskan Sanksi Tak Akan Ringan Meski Minta Maaf
-
DPR Desak Kemenhut Ungkap 12 Perusahaan Diduga Pemicu Banjir Sumatra dalam 30 Hari
-
Terungkap! Pesepeda yang Tewas Tabrak Bus TransJakarta Ternyata Vice President Sekretaris SKK Migas
-
Pemerintah Siaga Penuh Jelang Nataru 2025, Fokus Antisipasi Bencana di Tengah Pemulihan Daerah
-
Puluhan Kayu Gelondongan Diselidiki Bareskrim, Dugaan Pembalakan Liar di Hulu Garoga Menguat
-
Jejak Misterius PT Minas Pagai Lumber, Ribuan Kayu 'Berstempel' Kemenhut Terdampar di Lampung
-
Gubernur Aceh Terima Bantuan Asing Pasca Bencana: Ada yang Menolong kok Dipersulit
-
Duka Bencana Sumatra Setahun Usai Pilkada, KPU: Jika Terjadi Tahun Lalu Kami Tak Bisa Bergerak
-
Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Terbuka, Ngaku Ganggu Stabilitas Nasional Pasca Umrah Saat Bencana
-
Bencana Sumatra Lumpuhkan 52 Daerah, Pemerintah Didesak Segera Aktifkan Transportasi Perintis