Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal berangkat ke Italia pada akhir Oktober 2021. Di sana, Jokowi bakal melangsungkan serah terima Presidensi G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tepatnya di Roma.
Hal itu disampaikan Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Fadjroel mengatakan informasi resminya akan disampiakan lebih lanjut oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).
"Dari informasi yang didapatkan presiden akan berangkat untuk menerima kepemimpinan G20 di Roma," kata Fadjroel kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).
Fadjroel menyebut pihak Kemensesneg akan menyampaikan kapan tepatnya Jokowi akan terbang ke Roma dan siapa saja yang bakal ikut mendampingi kepala negara.
"Kita akan menunggu pada saatnya akan dari Kemenseneg. Kapan presiden akan berangkat dan siapa saja yang akan ikut menghadiri dari penyerahan presiden G20."
Sebelumnya, Indonesia terpilih menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang. Adapun tongkat estafet akan diserahkan oleh PM Italia kepada Jokowi pada 30-31 Oktober 2021 di Roma.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan event Presidensi G20 setidaknya membawa tiga manfaat besar yang bisa diperoleh Indonesia baik dari segi ekonomi, pembangunan sosial maupun manfaat dari segi politik.
"Dari aspek ekonomi beberapa manfaat langsung adalah peningkatan konsumsi domestik yang diperkirakan bisa mencapai Rp 1,7 triliun, penambahan PDB hingga Rp 7,47 triliun dan melibatkan tenaga kerja sekitar 33.000 di berbagai sektor dan diharapkan secara agregat ini akan beberapa kali 1,5 sampai dua kali efek yang dicapai dari pertemuan IMF World Bank 2018 lalu," kata Airlangga dalam konfrensi pers virtual pada Selasa (14/9/2021) malam.
Tak hanya itu, bagi Indonesia acara ini juga menjadi momentum untuk menampilkan keberhasilan reform struktural yang telah dilakukan pemerintah Indonesia selama pandemi Covid-19 diantaranya dengan UU Cipta Kerja dan dengan Sovereign Wealth Fund.
Baca Juga: Jubir Presiden Sebut Moeldoko Sedang Siapkan Jawaban Atas Tuntutan BEM SI
"Tentunya ini akan mendorong konfiden dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan Global yang saling menguntungkan," katanya.
Tak hanya itu, pertemuan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk mendorong koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang seimbang dan membuat G20 adaptif terhadap krisis, memperjuangkan kepentingan nasional di forum global, antara lain isu transormasi digital dan ekonomi inklusif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya