Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meminta TNI-Polri untuk lebih berhati-hati dalam operasi militer melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua.
Hal ini disampaikan Mahfud setelah insiden dua orang warga sipil yang masih balita tertembak. Satu di antaranya meninggal dunia dalam kontak senjata antara KKB dan TNI-Polri pada Selasa (26/10/2021) lalu.
"Saya minta aparat POLRI/TNI melakukan tindakan terukur agar tidak terjadi korban masyarakat sipil. Sebenarnya, seperti masyarakat tahu, POLRI dan TNI sudah sangat berhati-hati melindungi warga sipil," kata Mahfud kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Dia menyebut insiden tersebut terjadi karena KKB selalu menggunakan warga sipil sebagai tameng.
"Tapi seperti anda tahu OPM (Organisasi Papua Merdeka) itu selalu menyerang dari belakang dan menjadikan warga sipil sebagai tameng dan korban," ucapnya.
Diketahui, dalam sepekan terakhir Kabupaten Intan Jaya memanas, kontak senjata antara KKB vs TNI-Polri terjadi sejak Selasa pekan lalu di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
Dalam kontak tersebut, seorang anggota TNI, Serka Asep mengalami luka tembak pada perut sebelah kiri, ia dievakuasi ke Timika untuk mendapatkan perawatan.
Sementara, dua orang warga sipil yang masih balita tertembak, satu diantaranya meninggal dunia karena tidak tertolong karena tak ada tenaga medis di lokasi.
"Kedua anak tersebut mengalami luka serpihan tembak, satu meninggal dunia dan satu terkena tembakan di punggung belakang," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga: Dua Polisi Jual Ratusan Peluru ke KKB Ditangkap, Publik: Pengkhianat Negara
Menurut polisi, KKB juga membakar ambulans dalam kontak senjata di Bandara Bilogai Sugapa, Distrik Sugapa pada Jumat (28/10/2021).
Selain itu, KKB juga membakar sebuah rumah milik warga bernama Rian, satu mobil tangki air, dan sebuah gedung dalam kontak pada Sabtu (30/10/2021).
Berita Terkait
-
Dua Polisi Jual Ratusan Peluru ke KKB Ditangkap, Publik: Pengkhianat Negara
-
Dua Orang Tak Akui Utang BLBI, Mahfud MD Siap Libatkan Semua Aspek Hukum
-
Obligor dan Debitur Ogah Akui Punya Utang, Satgas BLBI Siap Seret ke Jalur Hukum
-
Hampir Rp1 Triliun Aset Sitaan BLBI Diserahkan Buat 7 Lembaga dan Pemkot Bogor
-
Satgas BLBI Setorkan Rp 2,4 Miliar dan 7,6 Juta Dolar AS ke Kas Negara
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang