Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika, mengatakan, kehadiran partainya tidak ada kaitannya dengan kubu Moeldoko yang sedang berkonflik dengan Partai Demokrat. Ia juga mengaku belum ada keinginan untuk mengajak kubu Moeldoko bergabung ke PKN.
"Jadi begini saya tidak ikut-ikut urusan dinamika yang ada di internal Demokrat. Karena urusan kami tidak di sana. Dan ini juga dibangun tidak untuk itu. Jadi tidak ada kaitan dengan pak Moeldoko, tidak ada kaitan dengan mas AHY dan pak SBY," kata Pasek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Menurutnya, PKN kekinian sedang fokus untuk mempersiapkan menghadapi verifikasi agar bisa ikut dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Ia mengatakan, pihaknya sama sekali belum berkomunikasi dengan kubu Moeldoko.
"Kami belum pernah ketemu (kubu Moeldoko). Tapi biarkan lah beliau menyelesaikan urusannya sendiri. Kami nggak mau bawa masalah," ungkapnya.
"Sementara kami fokus dengan yang ada dulu. Karena ini baru tahap verifikasi. Tapi kalau besok sudah lolos, siapapun mau nyalon boleh," sambungnya.
Lebih lanjut, Pasek mengatakan, kehadiran PKN hanya untuk bernostalgia dengan para kader-kader yang dulu pernah bersama di Demokrat.
"Makanya pengurus di daerah banyak sekali eks Demokrat juga, selain juga eks Hanura, dan PPI, dan aktivis Cipayung," tandasnya.
Loyalis Anas Urbaningrum Bentuk Partai
Sebelumnya, Gede Pasek Suardika (GPS) telah menyatakan mengundurkan diri dari Partai Hanura dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen. Mundurnya Pasek lantaran disebut akan memimpin partai baru yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Baca Juga: Hari Ini Tiba di AS, SBY Tak Bisa Langsung Jalani Pengobatan ke Rumah Sakit
PKN ini merupakan partai politik yang banyak diinisiasi oleh para loyalis Anas Urbaningrum. Sri Mulyono salah satu inisiator dan juga Sekjen PKN menyampaikan kabar Pasek merapat ke PKN.
"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).
Menurut Sri, Paseks menyatakan tidak enak untuk pergi meninggalkan Hanura. Pasalnya Pasek sendiri di Hanura sudah punya jalinan erat dengan kader-kader di daerah.
Kemudian, Sri mengklaim, dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, akhirnya Pasek disebut bersedia meninggalkan Hanura dan bergabung dengan PKN.
"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Hari Ini Tiba di AS, SBY Tak Bisa Langsung Jalani Pengobatan ke Rumah Sakit
-
PKN Tak Akan Ganggu Pasar Demokrat, Gede Pasek: Kami Hanya Bernostalgia Saja
-
Saksi di Sidang Gugatan Demokrat, Kemenkumham Hadirkan Kepala Seksi Pendaftaran Parpol
-
Nggak Nyangka, Ternyata SBY Punya Koleksi Motor Lawas yang Kerap Dipakai Balap Roadrace
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri