Suara.com - Perwakilan pihak pencari suaka asal Afganistan yang berunjuk rasa sempat diajak untuk bernegosiasi dengan pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di dalam kantor, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/11/2021). Namun pencari suaka tersebut menolak tawaran negosiasi.
Salah seorang perwakilan dari ratusan pencari suaka, Rakhima mengatakan mereka enggan untuk masuk ke dalam kantor UNHCR. Pasalnya, mereka merasa tidak akan mendapatkan solusi mengingat dari pertemuan sebelumnya apda 24 Agustus 2021 lalu.
"Sampai sekarang ini sudah lebih dari tiga bulan, mereka tidak hubungin sama kita tidak ada jawaban tertentu dari mereka," kata Rakhima.
Karena pengalaman itu, akhirnya para pencari suaka asal Afganistan tersebut inginnya pihak UNHCR yang turun dan menemui para pengunjuk rasa secara terbuka.
Menurut Rakhima mereka tidak meminta waktu yang lama untuk menyampaikan aspirasi kepada UNHCR.
Lagipula, Rakhima mengungkapkan kalau para pengunjuk rasa tidak mau berlama-lama karena enggan mengganggu masyarakat sekitar.
"Kalau UNCHR udah turun dua menit bicara sama kita, kalau ada jawaban tertentu, kita langsung akan pulang. Kita enggak mau mengganggu masyarakat dan bapak polisi dan Orang Indonesia."
Sebelumnya, ratusan pencari suaka asal Afganistan kembali berunjuk rasa di depan kantor UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/11/2021). Mereka menuntut untuk diberangkatkan ke negara ketiga yang terbebas dari konflik perang.
Pantauan Suara.com di lokasi, ratusan pencari suaka tersebut terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak. Para wanita serta anak-anak memilih untuk duduk dan pria berdiri sambil mendengarkan orasi. Mayoritas para wanita muda dan ibu-ibu memegang ppster dengan tulisan tuntutan.
Baca Juga: WHO Perkirakan 3,2 Juta Anak di Afghanistan Berisiko Alami Kekurangan Gizi Akut
Salah satu dari ratusan pencari suaka, Rakhima mengatakan mereka sudah 10 tahun hingga lebih tinggal di Indonesia. Selama itu mereka juga kerap meminta UNHCR untuk memberikan bantuan.
Kata Rakhima, pihaknya sudah membicarakan tuntutannya kepada UNHCR namun tidak pernah ada solusi.
"Tapi sampai sekarang jawaban dari mereka. Kita tidak bisa hubungi. Kita tidak bisa hubungi UNHCR. Kita benar-benar capek," kata Rakhima.
Karena berkomunikasi dengan UNHCR tidak memberikan solusi, maka mereka memutuskan untuk kembali berunjuk rasa. Rakhima mengungkapkan kalau para pencari suaka asal Afganistan sudah lelah tinggal di Indonesia.
"Biar kita minta keadilan masyarakat indonesia. Kita juga manusia. Benar-benar kita cape di sini kita tidak bisa tahan di sini. Ini semua ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak di sini benar-benar semua sakit jiwa," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Rakhima juga mengutarakan kalau pihaknya menuntut untuk dipindahkan ke negara pihak ketiga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan