Suara.com - Pamsimas merupakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat. Kegiatan ini merupakan program nasional pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan, yang telah dimulai sejak 2008.
Meski merupakan program nasional, pemerintah pusat juga melibatkan kontribusi pemerintah desa, kabupaten dan provinsi, khususnya dalam hal pendanaan.
Syarat ini menjamin program berjalan secara bottom-up, dari bawah, bukan menunggu inisiatif pusat, serta menjamin bahwa pemerintah desa, kabupaten/kota maupun provinsi peduli dan mendukung program dari bawah.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung rumusan itu. Pendanaan program ini dapat diimplentasikan dengan cara mengalokasikan anggaran belanja daerah untuk bidang air minum dan sanitasi sesuai porsi, atau jika memungkinkan bisa meningkat setiap tahunnya, baik melalui APBD ataupun APBDes.
Tak hanya Kemendagri, Kementerian Keuangan pun terlibat. Pemerintah Pusat memberikan Hibah Air Minum Perdesaan kepada Pemerintah Daerah, dengan syarat, pemerintah derah harus mengalokasikan APBD untuk program air minum dan sanitasi, dan punya andil dalam mensukseskan program.
Hibah merupakan semacam bentuk penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang telah berhasil meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat di daerahnya.
Ukuran keberhasilan dinilai dari keberlanjutan program pengembangan akses air minum, ketersediaan sumber air bagi kegiatan pengembangan, dan kemanfaatan di atas 75% dari sarana yang dibangun.
Pamsimas telah berhasil memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum aman serta memberi akses sanitasi layak bagi lebih dari 24 juta jiwa di lebih dari 35.000 desa/kelurahan yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Program Pamsimas Mutakhir, yaitu pada 2016-2021 mempunyai target menambah sasaran desa baru dan mengelola secara keberlanjuran program yang sudah ada.
Program itu menjangkau hingga pelosok-pelosok negeri, tak hanya di Jawa dan Sumatera, tapi juga hingga daerah-daerah perbatasan terjauh.
Baca Juga: Konstruksi Rampung Akhir 2021, Tol Pekanbaru - Bangkinang Juga Libatkan Pengusaha Lokal
Salah satu kunci penting lain Progam Pamsimas adalah keterlibatan pemerintahan desa dan kabupaten. Meski merupakan program nasional, pemerintah pusat mensyaratkan adanya kontribusi pemerintah desa, kabupaten dan provinsi, khususnya dalam pendanaan.
Ini menjamin program berjalan secara bottom-up, dari bawah, bukan menunggu inisiatif pusat, serta menjamin bahwa pemerintah desa, kabupaten/kota maupun provinsi peduli dan mendukung program dari bawah.
Program Pamsimas tak hanya membangun fisik sarana air minum dan sanitasi, tapi juga membangun modal sosial yang melibatkan berbagai aspek: kesehatan, kebiasaan hidup sehat, ekonomi, politik desa, lingkungan alam.
Itu semua mau tak mau akan melibatkan instansi/kementerian yang beragam, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional). Pamsimas menjadi simpul kolaborasi antar-kementerian, salah satu bentuk sinergi antar-lembaga yang nyata.
Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Diana Kusumastuti, M.T. Ia mengatakan, Pamsimas merupakan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang pendanaannya merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, dan kontribusi masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai executing agency bersama dengan Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Berita Terkait
-
Punya Konsep Islami, Air Minum Ini Dapat Label Halal dari MUI
-
Pamsimas Ajarkan Masyarakat Berperilaku Hidup Sehat
-
Pengerjaan Dikebut, Tol Manado - Bitung Ditargetkan Tersambung Penuh Akhir Desember 2021
-
Program Pamsimas Mampu Lahirkan Perempuan-perempuan Hebat
-
Konstruksi Rampung Akhir 2021, Tol Pekanbaru - Bangkinang Juga Libatkan Pengusaha Lokal
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak