Suara.com - Lebih dari 100 figur kondang dunia, termasuk aktor dan pengarang papan atas, telah menyatakan dukungan kepada enam kelompok masyarakat madani Palestina yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel.
Daftar pesohor itu di antaranya adalah aktor Marvel, Mark Ruffalo, penyanyi Peter Gabriel, penulis Inggris Philip Pullman, dan mantan pemain bola Prancis yang juga menjadi aktor, Eric Cantona.
Dalam cuitnya, Mark Ruffalo mengatakan ia bangga menjadi bagian dari gerakan untuk mendorong dunia agar membela organisasi-organisasi hak asasi manusia Palestina melawan penindasan Israel.
https://twitter.com/MarkRuffalo/status/1461112019524980739
Enam kelompok yang dibela ini adalah al-Haq, Addameer, Pertahanan bagi Anak Internasional-Palestinia, Pusat Penelitian dan Pembangunan Bisan, Persatuan Komite Pertanian, Persatuan Komite Perempuan Palestina.
Menurut para penandatangan dukungan, keenamnya "terlibat dalam tugas hak asasi manusia yang penting".
"Serangan yang tak pernah terjadi sebelumnya dan serangan umum terhadap para pembela hak asasi manusia Palestina dimulai dengan penetapan [] enam organisasi hak asasi manusia sebagai "kelompok teroris". Demikian bunyi pernyataan bersama mereka.
Namun Israel menganggap kelompok-kelompok itu sebagai tameng dari faksi militan bernama Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), yang telah melancarkan serangan mematikan.
Tuduhan kepanjangan tangan sayap militan
Kelompok-kelompok itu membantah keras tuduhan Israel. Dengan dicap sebagai organisasi teroris, kantor mereka terancam ditutup dan karyawan ditangkap oleh pihak berwenang Israel.
Baca Juga: Inggris Malah Bakal Tetapkan Hamas Palestina Sebagai Organisasi Teroris
Lebih dari 100 figur dunia itu mengatakan langkah Israel "membahayakan tidak hanya bagi organisasi itu sendiri melainkan seluruh masyarakat madani Palestina dan puluhan ribu warga Palestina yang dilayani mereka setiap hari".
Selain Mark Ruffalo dan Peter Gabriel, penandatangan lain adalah sutradara film asal Inggris Ken Loach, sutradara film asal Spanyol Iciar Bollain, sutradara asal Amerika Serikat Jim Jarmusch dan pengarang Turki Ece Temelkuran.
Juru bicara Kedutan Israel di London mengatakan kepada BBC: "Organisasi teror yang terlibat dalam kegiatan lain masih tergolong organisasi teroris."
"Keputusan untuk menggolongkan organisasi-organisasi itu dilandasi bukti kuat, sesuai dengan aturan hukum dan dapat diperdebatkan lewat peninjauan kembali."
Pihak berwenang Israel menuduh keenam organisasi, semuanya menggantungkan sumbangan asing, sebagai "kepanjangan tangan" dari PFLP dan mendapat bantuan untuk mendanai kegiatan terorisme.
PFLP adalah faksi kecil sayap kiri yang tidak mengakui Negara Israel, dan faksi tersebut telah melancarkan sejumlah serangan bersenjata serta membajak pesawat selama periode intifada Palestina yang kedua pada awal tahun 2000-an.
Keenam organisasi Palestina yang digolongkan sebagai kelompok teroris itu menantang Israel untuk membeberkan bukti-bukti.
Baca juga:
- Toko buku Israel tarik novel pengarang Irlandia Sally Rooney dalam sengketa boikot
- Para ibu yang terjebak pertikaian Israel-Palestina: 'Rumah kami bisa menjadi kuburan'
- Dewan HAM PBB investigasi konflik Israel-Palestina, bagaimana reaksi kedua kubu?
Sebuah dokumen rahasia yang disusun oleh Israel untuk pemerintah negara-negara Eropa dilaporkan tidak cukup bukti konkret yang mengaitkan keenam organisasi tersebut dengan PFLP.
Pekan lalu menteri pertahanan dan menteri luar negeri Israel mengungkapkan bukti berupa pengakuan bersalah seorang perempuan Israel di pengadilan militer Israel. Ia mengaku menggalang dana untuk lembaga amal Palestina yang bernama Persatuan Komite Kesehatan yang dilarang Israel tahun lalu atas tuduhan sebagai kepanjangan tangan PFLP.
Namun pada Rabu (17/11), pengacara dari perempuan itu menuduh kedua menteri Israel "sepenuhnya menyalahgunakan posisi klien", dengan alasan perempuan tersebut tidak menyadari menggalang dana untuk PFLP dan tidak punya kaitan dengan enam kelompok yang disebutkan.
Berita Terkait
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf