Suara.com - Aparat kepolisian mengungkap peran empat anggota sindikat copet telepon seluler di ajang balap World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat yang berhasil ditangkap. Tiga dari empat itu masih memiliki hubungan keluarga.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto awalnya menjelaskan aksi keluarga copet asal Jakarta ini terungkap dari kerja sama pengamanan tim Polri dengan masyarakat.
"Dari giat pengamanan WSBK kemarin, empat pelaku yang terdiri dari satu pria dan tiga wanita ini tertangkap melakukan pencurian 'handphone' milik penonton di tribun tiket hijau tosca," ungkap Artanto seperti dikutip Antara, Selasa (23/11/2021).
Kasus ini juga terungkap setelah polisi berhasil menemukan barang bukti berupa empat unit handphone terdiri dari satu unit merek iPhone, dan tiga lainnya bermerek Samsung.
"Mereka mendapatkan barang dalam aksi di hari Minggu," ujarnya.
Selain itu, ternyata tiga dari tersangka adalah keluarga. Hal itu diungkap oleh Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata yang hadir dalam rilis kasus ini. Ketiga tersangka itu adalah DC (suami) LA (istri) dan DA (anak perempuan).
"Untuk AW (34), perempuan ini merupakan tetangga mereka di Jakarta," ucap Hari.
Kemudian masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. Untuk LA, kata dia, berperan sebagai pemetik. Dia mengambil handphone korban dari dalam tas.
Kemudian anak perempuannya, DA, berperan sebagai pengalih perhatian korban. Selanjutnya, AW, berperan menerima barang dari hasil eksekusi LA.
Baca Juga: Incar HP, Keluarga Pencopet Asal Jakarta Datang ke Mandalika Naik Pesawat, Tidur di Hotel
"Setelah mendapatkan barang, LA menyerahkan ke DC. Peran dari si bapak membongkar 'handphone' korban, membuang kartu dan membuka kode pengaman," ujarnya.
Lebih lanjut, Hari mengatakan aksi dari sindikat copet ini terungkap dari giat pengawasan anggota kepolisian di tribun penonton.
"Jadi awalnya salah seorang pelaku tertangkap tangan oleh anggota berpakaian 'preman' yang kita sebar di tribun. Jadi satu dapat di TKP (tribun penonton), lainnya tertangkap di Pelabuhan Lembar," ucap dia.
Berita Terkait
-
Incar HP, Keluarga Pencopet Asal Jakarta Datang ke Mandalika Naik Pesawat, Tidur di Hotel
-
Sindikat Copet Asal Jakarta di WSBK Sirkuit Mandalika Ternyata Satu Keluarga
-
Luhut Klaim WSBK Ditonton 1,6 M, Ustaz Hilmi: Itu Manusia atau Makhluk Gaib?
-
Viral Pembalap WSBK Buang Air Kecil di depan Tribun Penonton Sirkuit Mandalika
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta