Sensus 2016 mencatat populasi di kawasan Werribee mencapai 40.000 jiwa, tapi pada tahun 1890-an wilayah itu dianggap sangat terisolir.
"Saat itu Werribee bukanlah daerah yang dihuni banyak orang, karena jauh dari kota untuk tidak terpikirkan untuk tinggal di sana," kata Steven.
"Werribee adalah tempat yang sangat berbeda saat itu," tambahnya.
Namun karena proyek pembangunan saluran limbah ini memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak, sehingga kebutuhan perumahan untuk mereka harus diatasi.
Pemerintah kemudian membangun sebuah kota kecil untuk menampung semua pekerja dan keluarganya, yang dihuni sekitar 500 orang pada tahun 1930-an, empat dekade sejak proyek ini dimulai.
Bangunan yang tersisa dari kota itu, Cocoroc, termasuk bangunan aula, kini dimasukkan dalam daftar 'heritage'.
Manajer Tempat Pengolahan Limbah Alanna Wright menjelaskan, para pekerja dan keluarganya memainkan peran penting dalam pembangunan kota.
"Selama lebih dari 80 tahun, Cocoroc menjadi komunitas dengan lebih dari 100 rumah untuk pekerja dan keluarga mereka," jelasnya.
"Adanya pengakuan dari Daftar Heritage Victoria merupakan penghargaan bagi warga yang tinggal dan bekerja di sini, yang telah berjasa pada kelayakan Kota Melbourne untuk dihuni," tuturnya.
Baca Juga: Seperti Ini Rasanya Kerja Jadi Pembersih Tempat Terkena COVID di Melbourne
Terisolir tapi bahagia
Menurut Dr Monica Schott, warga di Cocoroc umumnya menyebut kehidupan mereka saat itu sebagai suatu utopia.
Hal itu disebabkan bukan karena mereka tetap bisa bekerja, ketika Melbourne dilanda resesi besar pada tahun 1920-an dan 1930-an.
"Mereka menikmati kebebasan apa adanya. Anak-anak mereka hidup bebas di sana," ujarnya.
"Mereka menangkap kelinci, ikan dan bebek yang banyak di sekitar mereka. Karena hidup terisolasi, mereka mau tidak mau harus saling menolong agar bisa mandiri," jelas Dr Monica.
Namun ada kesulitan yang dihadapi oleh warga akibat terisolir.
"Belum lagi pandangan miring tentang warga yang tinggal di dekat pengolahan limbah. Pandangan seperti ini masih terus berlanjut untuk warga Werribee saat ini," katanya.
Berita Terkait
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Soroti Kelalaian Pengawasan dan Dorong Pembenahan
-
Macan Tutul Berkeliaran di Hotel Lembang, Petugas Gabungan Turun Tangan
-
KPK Periksa Ria Norsan soal Korupsi Jalan, Istri yang Jadi Bupati Mempawah Tak Ikut Diperiksa
-
Lamaran Nyaris Barengan, Ingat Lagi Momen Erika Carlina Naksir El Rumi
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP
-
Geger Udang Cikande Terpapar Radioaktif, Waka MPR Eddy Soeparno: Ini Bukan Hal Ringan!
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon