Suara.com - Guru merupakan sebuah profesi yang mulia, di mana tidak dapat disamai oleh profesi lain apapun dalam hal keutamaan dan kedudukan. Semakin bermanfaat materi ilmunya, maka akan semakin tinggi pula kemuliaan dan derajat pemiliknya. Dan ilmu yang paling mulia secara mutlak adalah ilmu syari’at, baru kemudian diikuti dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, masing-masing sesuai dengan tingkatannya
Tugas seorang guru tidak sebatas menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik saja. Tapi menjadi seorang guru merupakan tugas yang berat dan sulit, tetapi akan mudah bagi siapa yang dimudahkan Allah SWT. Tugas tersebut menuntut seorang guru harus bersifat sabar, amanah, tulus, dan mengayomi yang di bawahnya. Hendaklah seorang guru yang baik itu, meneladani cara mengajar ala Nabi Muhammad SAW karena beliaulah suri teladan bagi umat manusia.
Ada beberapa karakter-karakter yang hendaknya dimiliki oleh seorang guru:
- Membangun dan menanamkan prinsip mengikhlaskan ilmu dan amal hanya untuk Allah SWT. Berapa banyak ilmu yang bermanfaat dan amalan-amalan yang mulia untuk umat, namun pemiliknya tidak mendapatkan bagian manfaat darinya sedikitpun dan hilang begitu saja bersama hembusan angin bagaikan debu yang beterbangan. Yang demikian itu disebabkan karena pemiliknya tidak mengikhlaskan ilmu dan amal mereka serta tidak menjadikannya di jalan Allah SWT.
- Sifat jujur adalah sebuah mahkota di atas kepala seorang guru. Jika sifat itu hilang maka dirinya akan kehilangan kepercayaan manusia akan ilmunya dan pengetahuan yang disampaikan. Kejujuran seorang guru akan terlihat pada konsekuensi tanggung jawab yang dipikul di atas pundaknya, di antaranya adalah mentransfer pengetahuan lengkap beserta dengan hakikat dan pengetahuan-pengetahuan yang dikandungnya kepada para generasi penerus. Sehingga berdusta kepada siswa akan menjadi perintang dalam proses penyampaian ilmu dan menghilangkan kepercayaan dan efeknya juga akan merambat ke masyarakat.
- Berakhlak mulia dan terpuji.
- Bersikap tawadhu'. Jika seseorang muslim memerlukan sikap tawadhu‘ supaya sukses dalam hubungan vertikalnya dengan Allah SWT, kemudian hubungan horizontalnya dengan masyarakat, maka tingkat kebutuhan seorang guru kepadanya lebih tinggi dan lebih kuat karena profesinya yang bersifat ilmu, pengajaran, dan pengarahan mengharuskan adanya komunikasi dengan anak didik dan dekat dengan mereka.
Melansir tayangan di kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 27 Juli 2018, Buya Yahya menyampaikan kajian tentang cara jadi guru ala Rasulullah.
"Tidak cukup kita menyampaikan ilmu dengan kecerdasan kita, atau kefasihan lisan kita, tidak cukup. Di situ yang dibutuhkan adalah yang pertama cara pandang kita", ungkap Buya Yahya.
"Menyampaikan ilmu ini bukan action, bukan main film. Tapi menyampaikan ilmu ada maksud, ada tujuan untuk menyampaikan ilmu mengamalkan ilmu karena Allah", Buya Yahya menambahkan.
Menurut Buya Yahya, setiap guru yang hendak menyampaikan ilmu kepada murid harus memandang murid tersebut dengan kasih sayang. Bukan pandangan meremehkan dan merendahkan.
"Kapan seorang ustadz memandang murid atau orang yang ingin belajar kepadanya dengan pandangan meremehkan atau merendahkan, langsung jatuh itu pangkatnya ustadz", Buya Yahya menjelaskan.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: 6 Cara Cek Resi Wahana, Mudah dan Cepat
Berita Terkait
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional