Pemilu Honduras menambah ketegangan Cina-AS tentang Taiwan Janji pemilu yang diungkapkan oleh calon presiden terkemuka Honduras untuk merangkul Cina dan mengesampingkan Taiwan jika dia menang pemilihan umum pada Minggu (28/11) telah mendorong ketegangan diplomatik antara Beijing dan Washington.
Kedua negara raksasa ini juga tengah merebutkan pengaruhnya di negara Amerika Tengah ini.
Calon presiden Honduras Xiomara Castro ynag berhaluan kiri mengatakan dalam manifesto pemilihannya bahwa dia "tentu saja" akan berusaha untuk membangun hubungan formal dengan Beijing jika dia menang.
Hal ini membuat Taiwan gerah dan memperingatkan Honduras untuk tidak terpengaruh oleh janji Cina yang "wah, namun palsu".
Honduras yang berpopulasi hanya di bawah 10 juta orang adalah salah satu negara yang memelihara hubungan dengan Taiwan dan didukung AS. Namun hubungan diplomatik kedua negara telah dimulai sejak tahun 1941, sebelum pemerintah Republik Cina melarikan diri ke Taiwan setelah kalah dalam perang saudara.
Tergiur janji investasi dari Cina Peralihan hubungan ini bisa berarti akan ada lebih banyak investasi dari Cina untuk Honduras yang merupakan negara termiskin ketiga di Amerika.
Petani alpukat Honduras, Geovany Pineda, yang juga salah satu memimpin asosiasi petani, sangat berharap Cina akan memberi lebih banyak bantuan di bidang pertanian dibandingkan Taiwan.
Dia mengacu pada program bantuan dari Taiwan yang telah berjalan selama tiga tahun yang telah menggelontorkan dana hampir senilai $4 juta (nyaris setara dengan Rp57 miliar) untuk meningkatkan produksi alpukat lokal.
Menurutnya, Honduras bisa mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Baca Juga: Taiwan Jajaki Peluang Bisnis Komponen Suku Cadang Kendaraan Listrik di Indonesia
"Saya mendengar bahwa negara-negara yang menjalin hubungan dengan Cina mendapat lebih banyak bantuan," ujar Geovany Pineda.
Tetapi tidak semua orang merasa yakin dengan manfaat bantuan itu, jika itu berisiko melemahkan hubungan dengan Amerika Serikat.
Juan Carlos Sikaffy, kepala lobi bisnis utama di Honduras, berpendapat bahwa sekitar seperlima impor Honduras memang didatangkan dari Cina meski tanpa memiliki hubungan diplomatik formal.
Namun ia berpendapat bahwa bisnis AS memiliki lebih banyak untuk ditawarkan. ae/hp (AP, Reuters)
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun