Suara.com - Presiden Afrika Selatan mengatakan bahwa munculnya varian Omicron menunjukkan bahwa ketidaksetaraan vaksin harus diperbaiki dan perlu dukungan lebih dari global.
"Munculnya varian Omicron harus menjadi peringatan bagi dunia bahwa ketidaksetaraan vaksin tidak dapat dibiarkan berlanjut," ujar Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidatonya, disadur dari Anadolu Agency.
"Kami telah mengatakan bahwa ketidaksetaraan vaksin tidak hanya merenggut nyawa dan mata pencaharian di negara-negara yang ditolak aksesnya, tetapi juga mengancam upaya global untuk mengatasi pandemi," kata Ramaphosa.
Cyril Ramaphosa mengatakan dunia akan menghadapi lebih banyak varian Covid-19 hingga semua orang mendapat vaksin.
Mengenai langkah beberapa negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika selatan, Ramaphosa mengatakan bahwa negara kaya harus memberikan bantuan.
"Daripada melarang perjalanan, negara-negara kaya di dunia perlu mendukung upaya negara berkembang untuk mengakses dan memproduksi vaksin yang cukup untuk rakyat mereka," sambungnya.
"Satu-satunya hal yang akan dilakukan larangan bepergian adalah akan lebih merusak ekonomi negara-negara yang terkena dampak dan melemahkan kemampuan mereka untuk menanggapi, dan pulih dari pandemi," tambahnya.
Cyril Ramaphosa mengatakan pembatasan tersebut justru akan mendiskriminasi secara tidak adil terhadap negara di Afrika selatan.
"Larangan perjalanan tidak diinformasikan oleh sains, juga tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran varian ini," sambungnya.
Baca Juga: Wagub DKI Anggap PPKM Level 2 Jakarta Upaya Cegah Penularan Omicron
Dia juga meminta negara-negara yang melarang perjalanan ke negara-negara di Afrika untuk segera membalikkan keputusannya sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut.
Ilmuwan Afrika Selatan mengumumkan minggu lalu bahwa mereka telah menemukan varian Omicron, yang memiliki mutasi yang dapat membawa risiko infeksi ulang.
Varian yang sama juga terdeteksi di Botswana serta Hong Kong dan pertama kali terlihat pada 12-22 November sebelum diumumkan pada Kamis (25/11/2021).
Pada hari Jumat (26/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan strain itu sebagai varian yang menjadi perhatian dan menamakannya Omicron.
Beberapa negara di seluruh dunia kini telah melarang penerbangan dari lebih dari setengah lusin negara Afrika selatan termasuk Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho, dan Eswatini karena kekhawatiran akan varian baru.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar