Suara.com - Sosok Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dinilai memiliki kemampuan untuk menjadi kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Hanya saja, hal itu tidak untuk dalam waktu dekat ini.
Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Pengamat Konflik dan Keamanan Alto Labetubun angkat bicara soal wacana pergantian Kepala BIN Budi Gunawan.
Ia menilai hingga saat ini belum ada urgensi terkait pergantian kepala BIN. Pasalnya, Budi Gunawan dianggap masih punya kapasitas dan kemampuan yang baik untuk memimpin BIN.
Ia menyebut akan menunggu sikap Presiden Jokowi terkait wacana tersebut.
"Saya melihat kinerja Budi Gunawan masih sangat tepat menjadi Kepala BIN. Kita tunggu saja kebebasan Presiden Jokowi dalam wacana pergantian KaBIN tersebut," ujar Alto.
Alto menilai Budi Gunawan sebagai Kepala BIN cukup tanggap dalam menjalankan tugas intelijen di Indonesia. Budi Gunawan juga disebut berhasil menyelesaikan beberapa konflik yang terjadi.
"Kita tahu, BG (Budi Gunawan) berhasil mengamankan wilayah rawan konflik di Aceh, Sulawesi, dan Papua. Jadi, siapa pun pengganti Budi Gunawan perlu memerhatikan keberhasilan tersebut," jelasnya.
Di sisi lain, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto juga menimbang peluang Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi Kepala BIN.
Ia menilai peluang Jenderal Andika jadi Kepala BIN sangat mungkin terjadi.
Baca Juga: Viral Video Andika Perkasa Marah, Bentak Peserta Rapat yang Main HP
"Terkait peluang Jenderal Andika untuk menjadi KaBIN tentu tidak menutup kemungkinan itu," ujar Bambang.
Menurut Bambang, pengalaman Panglima TNI Andika Perkasa terbilang cukup baik di bidang intelijen militer.
Dengan demikian, kondisi itu membuat Jenderal Andika Perkasa berpeluang masuk daftar calon Kepala BIN.
"Kapasitas dan kapabilitas beliau tentu juga mumpuni di bidang intelijen," imbuhnya.
Untuk diketahui, pernyataan tersebut disampaikan saat Jenderal Andika Perkasa belum dilantik sebagai Panglima TNI.
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu menyebut, Jenderal Andika Perkasa punya potensi untuk jadi Kepala BIN namun tidak untuk sekarang.
Berita Terkait
-
Berpotensi Masuk Kabinet, 3 Posisi Ini Dinilai Cocok untuk Hadi Tjahjanto
-
Viral Panglima TNI Andika Perkasa Ngamuk, Buat Anak Buahnya Ketar-ketir, Warganet: Keren!
-
8 Pesona Lee Sun Bin, Lawan Main Siwon Super Junior di 'Work Later, Drink Now'
-
Soal Permintaan Brigitta Lasut, Satu Batalyon TNI Bisa Bernasib jadi Ajudan Anggota DPR
-
Viral Video Andika Perkasa Marah, Bentak Peserta Rapat yang Main HP
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas