Suara.com - Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) menilai kekerasan seksual hingga pemaksaan aborsi yang dilakukan Bripda Randy Bagus terhadap NWR (23) merupakan kekerasan dalam pacaran.
Menurutnya, kasus serupa sering diadukan kepada Komnas Perempuan.
"Kasus NWR ini sesungguhnya merupakan salah satu kasus kekerasan dalam pacaran yang banyak dilaporkan pada Komnas Perempuan dan lembaga pendamping. Sebetulnya selalu jadi nomor tiga terbanyak di ruang privat dilaporkan di lembaga pendamping, enam tahun terakhir. 2015-2022," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).
Andy mengatakan, dalam kurun waktu tersebut adanya sebanyak 12 ribu kasus kekerasan terhadap perempuan diadukan ke lembaga pendamping di 34 Provinsi di Indonesia.
Dari jumlah tersebut 20 persennya merupakan aduan kasus kekerasan di ruang privat.
"Setiap tahunnya komnas perempuan 150 di dalam pacaran rata-rata," katanya.
Andy mengungkapkan, kasus-kasus tersebut sering kali berakhir buntu. Justru menurutnya korban sering berakhir diposisikan menjadi pihak yang salah dan malah dikriminalisasi.
"Relasi pacaran menjadikan korban disalahkan, atau suka sama suka. Pemaksaan aborsi, NWR, seringkali ditempatkan korban dikirminalkan, laki-laki bisa melenggang pergi saja karena tidak terjerat hukum," katanya.
Kematian NWR
Baca Juga: Komnas Perempuan Ungkap Terima Aduan 4.500 Kasus Kekerasan Seksual, Salah Satunya Kasus NW
Sebelumnya, kematian tragis Novia Widyasari Rahayu (23) terus menjadi sorotan masyarakat. Mahasiswi tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri diduga lantaran hubungan asmara dengan kekasihnya yang diketahui sebagai anggota polisi.
Diduga, Novia sebelumnya sempat diperkosa oleh kekasihnya yang bernama Randy hingga hamil empat bulan. Miris, Novia malah didesak untuk menggugurkan kandungannya.
Belakangan diketahui, Randy merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres Pasuruan dan putra dari seorang anggota DPRD.
Wakil Ketua LTM PBNU Ayang Utriza Yakin, dalam akun twitternya @Ayang_Utriza bahkan mencuit foto Randy yang disandingkan bersama seorang pria diduga ayah Randy.
"Berdasarkan investigasi rakyat dunia maya: Ini foto "RANDY" yg memperkosa mahasiswi yatim UNIBRAW alm. "Novi Widiasari" & foto Bapaknya Randy anggota DPRD yg ikut-andil dlm kematian korban," cuit Ayang Utriza Yakin dalam twitternya, Sabtu (4/12/2021).
Cuitan itu ditautkan ke akun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo @ListyoSigitP serta @DivHumas_Polri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh