Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur jajaran kepolisian terkait maraknya penghapusan mural sebagai bentuk kritik. Pidato Jokowi yang menunjukkan kemarahan itu ditanggapi dengan sindiran menohok oleh Rocky Gerung.
Sindiran Rocky Gerung itu diungkapkan saat berbincang-bincang dengan Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun. Hal ini diunggah dalam akun YouTube Refly Harun dengan judul "JOKOWI MARAH KE POLRI? RG: BAGUS SAJA, CUMA MASIH BANYAK YANG LAPOR-LAPOR! | Best Statement"
Dalam video, Refly Harun berbicara mengenai teguran Jokowi kepada polisi yang kerap memanggil pengkritiknya. Menurutnya, Jokowi menunjukkan kemarahan dalam pidatonya itu.
"Terlihat, Pak Jokowi walaupun berbekal teks, tapi matanya ke audiens," kata Refly dalam video itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (8/12/2021).
"Artinya, kemarahan itu mudah-mudahan ada wujud dari internalisasi dia. Karena kalau cuma teks, kan cuma di mulut. Tapi kalau dari hati, gesturnya lebih terlihat," lanjutnya.
Rocky Gerung pun menanggapi pernyataan Refly dengan skeptis. Ia menyindir Jokowi sudah latihan dulu selama berjam-jam, sebelum memberikan pidato yang menunjukkan kemarahan itu.
"Iya, itu artinya memang ada latihan berjam-jam itu Pak Jokowi, supaya gesturnya itu terlihat begitu serius tadi dan banyak yang percaya," ujar Rocky.
"Karena Pak Jokowi sudah berkali-kali mengucapkan hal yang sama, jadi orang menganggapnya apa sih itu, marah karena apa sebetulnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Rocky menyindir Jokowi sedang membutuhkan headline baru untuk dirinya dengan terlihat marah. Terlebih, selama ini Jokowi sering mengatakan hal yang tidak sesuai kondisi di lapangan.
Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan Brigadir Irwan Lombu Ternyata Kakak Beradik
"Ini mungkin bisa jadi headline. Mungkin headline-nya sudah kurang, kalau soal bansos kan sudah mulai habis kan paketnya yang mau dibagi-bagi. Maka Pak Jokowi cari headline baru, seolah-olah marah," sindir Rocky.
"Buktinya bagus aja Pak Jokowi lakukan hal begitu, tetapi tetap laporan ke polisi itu masih banyak. Dan itu sebenarnya adalah agen-agen di dalam Istana itu sendiri," lanjutnya.
Karena itu, Rocky menilai tidak ada gunanya Jokowi meminta polisi tidak takut dikritik. Pasalnya, Jokowi dinilai tidak mau mengurus hal yang mendasar terlebih dahulu, seperti membatalkan presidential treshold.
"Secara keseluruhan, percuma Pak Jokowi bilang kenapa takut pada polisi dan segala macem. Pak Jokowi sendiri tidak mau membatalkan presidential treshold. Dia gak mau ngomong soal presidential treshold, padahal di situ intinya," kritik Rocky.
"Jadi mestinya Pak Jokowi itu bicara soal-soal yang mendasar, soal presidentian treshold, bukan nyindir-nyindir soal mural dan segala macem. Itu mah gak penting-penting amat. Besok juga bisa berubah," sambungnya.
Tak sampai di situ, Rocky menantang Jokowi untuk berpidato tanpa teks di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jokowi diminta mendesak DPR untuk mendukung setiap gerakan masyarakat.
Berita Terkait
-
Pelaku Pengeroyokan Brigadir Irwan Lombu Ternyata Kakak Beradik
-
Isu Reshuffle Menguat, Pengamat Sebut Moeldoko dan 6 Pejabat Lain Berpotensi Didepak
-
Bersyukur Investasi di Luar Jawa Makin Naik, Jokowi: Karena Infrastruktur Sudah Merata
-
Polisi Gadungan di Karawang Minta Maaf, Polisi: Tidak Diproses Hukum
-
Anggota Polisi Diduga Aniaya Tahanan hingga Tewas Akhirnya Ditahan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke Raksasa Teknologi: Petinggi Google dan HP Diperiksa Kejagung
-
Pemerintah Lanjutkan Proses Pemilihan Gelar Pahlawan Nasional 2025, Masih Ada Nama Soeharto
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Vonis 11 Tahun Penjara untuk Fani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
-
Tukang Cukur Mendiang Lukas Enembe Dipanggil KPK, Apa yang Dia Tahu Soal Korupsi Rp1,2 Triliun?
-
Divonis 11 Tahun Penjara, Ini Tampang Stefani, Mahasiswi Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada
-
Tak Diperiksa di Kejaksaan Agung, Ini Alasan Nadiem Makarim Diperiksa di Kejari Jakarta Selatan
-
Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Tahun Depan, Pramono Colek KPK, Mengapa?
-
Begini Cara 'Mafia Tanah' Mainkan Proyek Tol Sumatera Hingga Negara Rugi Lebih dari Rp205 Miliar