Suara.com - Uni Afrika (AU) menyerukan pencabutan larangan perjalanan dari dan ke negara-negara Afrika selatan menyusul munculnya varian Omicron.
Varian Omicron terdeteksi dan diumumkan oleh Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan pada bulan November.
Tak lama kemudian, WFO menetapkan Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian. Sejak saat itu, banyak negara yang menutup perbatasan untuk pelancong dari Afrika Selatan dan sekitarnya.
Dalam sebuah pernyataan, AU menyoroti bahwa larangan perjalanan memiliki dampak berlapis-lapis pada negara-negara di kawasan Afrika Selatan.
"Larangan perjalanan dan masuk ini menyebabkan dampak buruk pada ekonomi yang akan berdampak negatif pada kehidupan dan mata pencaharian penduduk," jelas AU, disadur dari All Africa Kamis (9/12/2021).
"Itu juga menyebabkan terbatasnya mengakses pasokan medis penting yang diperlukan untuk menanggapi peningkatan kasus Covid-19 di Afrika Selatan," sambungnya.
AU juga menjelaskan jika pembatasan tersebut dapat membatasi peneliti dan ilmuwan Afrika Selatan dalam mengakses reagen untuk memantau penyebaran varian Omicron.
AU menyuarakan keprihatinan bahwa pendekatan yang ditargetkan sedang diberlakukan di Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya meskipun "distribusi luas kasus Omicron secara global".
Badan kontinental tersebut juga menambahkan bahwa larangan perjalanan dapat menghalangi negara untuk melaporkan varian baru yang kemungkinan muncul.
Baca Juga: Ribuan Warganya Tewas Jadi Korban Teroris, Presiden Burkina Faso Pecat Perdana Menteri
Selain AU, serikat pekerja hingga sejumlah pejabat di dunia menyerukan untuk mencabut pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan.
"Akses vaksin yang adil adalah kunci untuk mengimunisasi populasi, mengendalikan penularan virus dan mencegah munculnya varian baru. Oleh karena itu, upaya internasional harus fokus pada peningkatan cakupan vaksinasi di benua itu," jelas AU.
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam pembatasan perjalanan itu dan menyebutnya apartheid.
Menurut Guterres, penutupan perbatasan tak hanya sangat tidak adil dan menghukum, tetapi juga tidak efektif.
"Saya sangat prihatin dengan isolasi negara-negara Afrika selatan karena pembatasan perjalanan #COVID19 yang baru. Orang-orang Afrika tidak dapat disalahkan atas rendahnya moralitas vaksinasi yang tersedia dan tidak boleh dihukum karena berbagi informasi kesehatan dengan dunia," cuit Guterres dalam akun Twitternya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG