Suara.com - Empat perempuan di Pakistan menjadi korban pelecehan seksual dan kekerasan oleh sekelompok pria yang menuduh mereka melakukan pencurian.
Menyadur Gulf News Kamis (9/12/2021), insiden tersebut terjadi di di Pasar Bawa Chak, kota industri, kota Faisalabad, Punjab.
Kasus itu terungkap setelah sebuah video viral di media sosial Pakistan yang memperlihatkan pelecehan empat perempuan tersebut.
Menurut keterangan polisi, lima pria memaksa keempat perempuan tersebut untuk telanjang dan disiksa sembari direkam karena dituduh mencuri.
Petugas Polisi Kota Faisalabad (CPO) Dr Mohammad Abid Khan penggerebekan sedang dilakukan untuk menangkap lebih banyak orang yang terlibat dalam insiden itu.
Setelah video itu diposting di media sosial, First Information Report (FIR) didaftarkan di kantor polisi Kota Millat terhadap empat pria.
Keempat pria itu diketahui sebagai Saddam, pemilik Toko Listrik Usman, dan karyawannya, Faisal, Zaheer Anwar, dan Faqeer Hussain, pemilik toko produk sanitasi.
Polisi juga menjelaskan bahwa ada 10 pria lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Menurut laporan polisi, salah satu perempuan pergi ke Pasar Bawa Chak bersama tiga temannya untuk mengumpulkan sampah pada hari Senin sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
Baca Juga: Kisah Frustrasi Para Pelajar Perempuan yang Dilarang Sekolah oleh Taliban
Perempuan tersebut mengatakan kepada polisi bahwa mereka haus dan masuk ke dalam sebuah toko untuk minum air.
Perempuan tersebut kemudian meminta minum kepada Saddam, pemilik Toko Listrik Usman. Namun, Saddam justru meneriaki mereka, menuduh mereka memasuki tokonya dengan niat untuk mencuri.
Saddam dan teman-temannya kemudian memukuli para perempuan itu, menelanjangi mereka, dan menyeretnya ke dalam ke pasar.
"Mereka terus memukuli kami selama sekitar satu jam dan membuat video kami dalam kondisi telanjang," kata salah satu perempuan yang tidak disebutkan namanya.
Kemudian, anggota keluarga korban bergegas ke pasar dan memohon kepada para pelaku untuk membiarkan para wanita itu pergi.
"Para tersangka melakukan ketidakadilan yang parah dengan menelanjangi kami, menyeret kami dan menyiksa kami dan tindakan tegas harus diambil terhadap mereka," jelas korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya