Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan pertemuannya dengan pendiri Facebook dan CEO Meta Mark Zuckerberg di kantor Facebook, Menlo Park, California, Amerika Serikat pada 17 Desember 2016 silam. Dalam pertemuan tersebut, dirinya diajak Mark bermain tenis meja atau pingpong dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR) Oculus Rift.
"Saya ingat 2016 waktu ketemu Mark Zuckerberg di Amerika saya diajak main pingpong pakai Oculus," ujar Jokowi saat sambutan peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Di sela-sela bermain pingpong virtual reality (VR) Oculus Rift, kata Jokowi menyampaikan bahwa sepuluh atau lima tahun ke depan, setiap orang membeli lahan virtual dan membangun bisnis virtual. Pasalnya, kata dia akan ada mal, kantor hingga wisata virtual.
"Dia memberitahu ke saya, 'Presiden Jokowi ini nanti dalam 10-15 tahun lagi akan muncul, seperti kita main pingpong ini, setiap orang nanti bisa beli lahan virtual, bisa bangun bisnis virtualnya sendiri dan juga akan ada mal virtual, game virtual, kantor virtual, wisata virtual'," ucap Jokowi.
Bahkan ketika itu ia belum bisa membayangkan apa yang disampaikan Mark Zuckerberg. Namun Jokowi mengerti betul bahwa semua pihak memang mau tidak mau harus siap atas kemajuan digital dunia.
"Saya saat itu belum bisa membayangkan seperti apa sebetulnya tapi sekarang. Saya bisa ngerti betul, bahwa kemajuan digital ini tidak bisa kita cegah lagi dan sudah masuk yang tadi saya sampaikan. Kita semua memang harus mau tidak mau harus siap atas kemajuan digital dunia," tutur Jokowi.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk berlomba-lomba untuk membangun metaverse.
"Perusahaan-perusahaan besar juga berlomba urusan dunia untuk membangun metaverse. Facebook yang sudah berubah jadi Meta, epigames, Roblox, Microsoft, semuanya masuk ke sana semuanya (Metaverse)," tutur Jokowi.
Karena itu Jokowi meminta jajaran terkait menyiapkan strategi agar tidak jauh tertinggal dengan negara lain. Terlebih kata Jokowi, sisa pemerintahan dirinya menjabat tinggal dua tahun.
Baca Juga: Sebut Ada 2.319 Startup, Jokowi: Semakin Hari Semakin Tambah Terus
"Sehingga perlu disiapkan strategi negara kita. Negara kita perlu menyiapkan strategi agar kita tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain sehingga sampaikan pada menteri dan BUMN dan kepada yang lain juga. Waktu kita tidak banyak untuk bisa mengejar itu, dan negara ini akan maju kalau kita bisa melompat dan waktunya hanya 2 tahun," katanya.
Berita Terkait
-
Sebut Ada 2.319 Startup, Jokowi: Semakin Hari Semakin Tambah Terus
-
Indonesia Punya Potensi Pasar Digital Sangat Besar, Jokowi: Jangan Yang Ambil Orang Lain
-
Berdialog dengan Presiden Jokowi, Ini Deretan Keluh Kesah Petani di Temanggung
-
Diguyur Hujan, Presiden Jokowi Tanam Cabai
-
Dampingi Presiden Jokowi ke Wonosobo, Aksi Ganjar Pranowo Jadi Sorotan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu