Suara.com - Nama tokoh-tokoh yang digadang maju ke Pilpres 2024 semakin santer disebut. Beragam survei pun semakin banyak digelar untuk melihat elektabilitas para tokoh.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ketum Gerindra Prabowo Subianto menjadi sosok tetap kokoh sebagai calon presiden atas dua lembaga survei yaitu Indonesian Publik Review (IPR) dan Poligov.
Berdasarkan hasil survei IPR, Prabowo meraih elektabilitas tertinggi sebesar 23 persen. Prabowo mengungguli sejumlah tokoh politik lainnya, jika Pilpres digelar hari ini.
Pada posisi selanjutnya ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 13,7 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 13,4 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 10,1 persen, dan Menparekraf Sandiaga Uno 10 persen.
"Posisi pertama masih dikuasai Prabowo yang terus ditempel oleh Anies dan Ganjar. Persaingan makin menarik dengan mulai mendekatnya Ridwan Kamil dan Sandiaga," kata Direktur Eksekutif IPR Putro Mas Gunawan dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut Putro menyabut, untuk posisi selanjutnya diraih Ketua Umum Partai Demokrat AHY 5,2 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 3,9 persen, Menkeu Sri Mulyani 3,4 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 2,9 persen.
"Yang mengejutkan lagi, Puan dan Sri Mulyani elektabilitasnya naik berada di atas Tri Rismaharini," terangnya.
Ia juga menjelaskan, dalam pertanyaan survei capres tentang popularitas para tokoh yang dimasukkan dalam variabel survei, memiliki tingkat popularitas dengan interval 50 hingga 90 persen.
"Posisi teratas ditempati Prabowo dan Sandi, saat ini sebagai menteri yang aktif bekerja dalam kabinet Jokowi," ujar Putro.
Baca Juga: Prabowo Disebut Mau Nyapres Lagi, Pengamat Sarankan Usung Kandidat Muda
Sementara itu, elektabilitas Prabowo juga unggul dalam survei terkini Poligov, yaitu sebesar 25,5 persen.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Ganjar Pranowo 19,1 persen, Anies Baswedan 18,3 persen, Ridwan Kamil sebesar 12,7 persen, dan Sandiaga Uno 9,6 persen.
Dalam survei yang digelar di 34 provinsi pada 22-28 November 2021 tersebut, Prabowo mendulang dukungan terbanyak di Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Poligov mencatat, mayoritas pemilih Prabowo dan Ganjar Pranowo berasal dari pemilih fanatik partai pengusungnya, sedangkan Anies Baswedan banyak dipilih dari PKS, Demokrat, Golkar.
Berita Terkait
-
Bacakan Eksepsi, Munarman Sebut Kasus Terorisme untuk Cegah Dirinya Terlibat Pemilu 2024
-
Sasar 1,1 Juta Anak, Anies Sebut Vaksinasi Usia 6-11 Tahun Bisa di Puskesmas hingga RS
-
Jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan Bersaing Ketat
-
Prabowo Disebut Mau Nyapres Lagi, Pengamat Sarankan Usung Kandidat Muda
-
Serahkan 5.000 Sertifikat, Anies: Punya Tanah di Jakarta Walau Kecil Aset yang Berharga
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional