Suara.com - Tidak memiliki biaya untuk rujuk, sepasang kekasih yang belum lama cerai nekat melakukan penjambretan terhadap anak perempuan di bawah umur di Kampung Jembatandua, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Kedua tersangka berinisial LSD (23) warga Sindangsari, Desa Citarik dan pasangannya seorang sopir S (21) warga Gobang, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu merupakan sepasang kekasih. Keduanya kami tangkap karena melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap anak perempuan di bawah umur," kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah di Sukabumi, Rabu (16/12/2021).
Informasi yang dihimpun, pada Jumat (10/12) kedua pasangan yang baru saja cerai dan ingin kembali rujuk ini namun tidak memiliki biaya, berboncengan menggunakan sepeda motor merek Honda Vario warna putih tanpa plat nomor polisi.
Saat melintas di Kampung Jembatandua, Kecamatan Palabuhanratu kedua pasangan muda mudi ini melihat bocah perempuan yang sedang asyik bermain handphone, karena gelap mata dan terdesak kebutuhan keduanya kemudian menghampiri bocah tersebut dan langsung menjambret handphonenya.
Korban yang terkejut mencoba mempertahankan handphone merek Samsung tipe A7 namun kalah kuat. Setelah berhasil merebut telepon seluler dari tangan bocah berusia empat tahun itu, mereka langsung tancap gas melarikan diri.
Orang tua korban yang melihat anaknya menangis akibat handphonenya dijambret pasangan kekasih itu langsung melaporkannya ke Polres Sukabumi dan dengan cepat ditindak lanjuti personel Satreskrim Polres Sukabumi serta Polsek Palabihanratu dan kurang dari enam jam kedua tersangka berhasil ditangkap beserta barang bukti hasil kejahatan beserta kendaraan yang digunakan pasangan ini untuk melakukan penjambretan.
"Dari tangan pasangan ini kami menyita barang bukti handphone Samsung Galaxy A7 dan satu unit sepeda motor vario warna putih. Keduanya mengaku nekat melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap anak di bawah umur karena kebutuhan ekonomi dan membutuhkan biaya untuk rujuk," kata Dedy.
Akibat ulah yang dilakukannya selain gagal rujuk, LSD dan S terancam mendekam di balik jeruji besi penjara hingga belasan tahun karena selain dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang Pencurian Dengan Kekerasan dan Undang-Undang Perlindungan Anak karena korbannya adalah anak di bawah umur.
Dedy mengatakan pasangan ini awalnya merupakan pasangan suami istri namun bercerai, tetapi mereka memutuskan kembali untuk rujuk tapi belum memiliki biaya ditambah kondiisi ekonomi mereka yang serba kekurangan. (Sumber: Antara)
Baca Juga: Dua Spesialis Jambret di Pontianak Diciduk, Belasan Kali Beraksi di Berbagai Lokasi
Berita Terkait
-
Dua Spesialis Jambret di Pontianak Diciduk, Belasan Kali Beraksi di Berbagai Lokasi
-
Heboh Daging Ayam BPNT Bau Busuk, Petugas Datangi Rumah KPM
-
Kocaknya Perempuan Lawan dan Kabur Pakai Motor Komplotan Jambret, Endingnya Plot Twist!
-
Nekat Serang Warga, Jambret di Bojonggede Bogor Diancam 9 Tahun Penjara
-
Puluhan Pencuri dan Pelaku Jambret di Pekanbaru Ditangkap
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara