Suara.com - Teolog Afrika Selatan kenamaan sekaligus Uskup Agung Anglikan Desmond Tutu, yang bergelar The Most Rev. Dr. Desmond Tutu OMSG CH GCStJ, dan Archbishop Emeritus of Cape Town dimakamkan secara kenegaraan di hari pertama tahun ini, Sabtu (1/1/2022).
Dikutip dari kantor berita Antara, Presiden Cyril Ramaphosa memuji mendiang Uskup Agung Desmond Tutu sebagai "kompas moral dan hati nurani nasional kita" saat Afrika Selatan mengucapkan selamat tinggal kepada pahlawan perjuangan melawan apartheid iu.
"Bapa kami yang telah meninggal adalah seorang pejuang untuk kebebasan, untuk keadilan, untuk kesetaraan dan perdamaian, tidak hanya di Afrika Selatan, negara kelahirannya, tetapi di seluruh dunia," kata Ramaphosa, menyampaikan pidato perpisahan dalam Misa Rekuiem di Katedral Saint George, Cape Town, tempat selama bertahun-tahun Desmond Tutu berkhotbah menentang ketidakadilan rasial.
Presiden itu kemudian menyerahkan bendera nasional kepada janda Tutu, Nomalizo Leah, yang dikenal sebagai "Mama Leah". Tutu, yang dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian pada 1984 karena penentangannya tanpa kekerasan terhadap pemerintahan minoritas kulit putih, meninggal Minggu lalu (26/12/2021) atau sehari setelah Hari Raya Natal, dalam usia 90 tahun.
Jandanya duduk di kursi roda di barisan depan jemaat, mengenakan selendang ungu, warna jubah yang biasa dipakai saat berkhotbah oleh suaminya. Ramaphosa mengenakan dasi yang serasi.
Cape Town, kota tempat Tutu tinggal hampir sepanjang hidupnya, diguyur hujan di luar musimnya pada Sabtu pagi (1/1/2022) ketika pelayat berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada lelaki yang dikenal sebagai "The Arch"-- gerbang melengkung sebagai simbol perdamaian dan demokrasi untuk menghormati Desmond Tutu.
Matahari bersinar terang setelah Misa Rekuiem ketika enam pendeta berjubah putih yang bertindak sebagai pembawa kain penutup keranda mendorong peti mati keluar dari katedral ke mobil jenazah.
Jenazah Tutu akan dikremasi dan kemudian abunya dikebumikan di belakang mimbar katedral dalam sebuah upacara pribadi.
"Berpostur kecil secara fisik, dia adalah raksasa di antara kita secara moral dan spiritual," papar pensiunan Uskup Michael Nuttall, yang menjabat sebagai wakil Tutu selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Kemacetan Rantai Pasokan Berkurang, Produk Industri Otomotif Jepang Melonjak Bulan Lalu
Poster Tutu seukuran aslinya, dengan tangan tergenggam, ditempatkan di luar katedral, di mana jumlah jemaat dibatasi sesuai dengan langkah-langkah COVID-19.
Uskup Agung Canterbury Justin Welby, yang memimpin Komuni Anglikan global, mengatakan dalam sebuah pesan yang direkam: "Orang-orang mengatakan 'ketika kita berada dalam kegelapan, dia membawa terang' dan bahwa... telah menerangi negara-negara secara global yang sedang berjuang melawan ketakutan, konflik, penganiayaan, penindasan."
Putrinya, Pendeta Nontombi Naomi Tutu, berterima kasih kepada para simpatisan atas dukungan mereka saat Misa Rekuiem dimulai, suaranya sebentar bergetar karena emosi.
Bangsa pelangi
Dihormati secara luas di seluruh ras dan budaya Afrika Selatan karena integritas moralnya, Tutu tidak pernah berhenti memperjuangkan visinya tentang "Bangsa Pelangi" tempat semua ras di Afrika Selatan pasca-apartheid dapat hidup dalam harmoni.
Ratusan simpatisan mengantre pada Kamis dan Jumat untuk memberikan penghormatan terakhir mereka saat tubuhnya disemayamkan di katedral.
Tag
Berita Terkait
-
Presiden Ramaphosa Puji Indonesia: Sekutu Setia Sejak Era Anti-Apartheid!
-
Amandla! Awethu! Ini Makna Teriakan Prabowo dan Presiden Afrika Selatan
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Momen Prabowo Sambut Langsung Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Istana Negara
-
Siang Ini Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, Malam Hari Gelar Jamuan Makan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
Terkini
-
Kamis Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Cs Tegaskan Tak Gentar
-
Geger di Manokwari! Istri Pegawai Pajak Diculik, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Buru Pelaku
-
Panggilan untuk PNS Terbaik! KPK Buka 6 Jabatan Direktur dan Kepala Biro, Cek Posisinya
-
Diganjar Penghargaan Teladan, Tito Karnavian Beberkan Kunci Sukses Pimpin Negara Kompleks
-
288 Ribu Papan Interaktif Dikirim ke Sekolah, Mendikdasmen Harap Proses Belajar Lebih Inspiratif
-
Mahfud MD Soal Roy Suryo Cs Jadi Tersangka: Hukum Bisa Kacau Jika Ijazah Jokowi Tak Diadili Dulu
-
Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
AHY Ungkap Wasiat Sakral Sarwo Edhie Wibowo Usai Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Sudah Terima Laporan, Pramono Dukung Kejari Usut Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Mesin Jahit Rp9 M