Suara.com - Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat atau PPIM Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan bahwa kesadaran siswa tentang pandemi Covid-19 di Indonesia masih rendah.
Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan PPIM UIN Jakarta yang menyebut bahwa 21,1 persen siswa masih belum konsisten menggunakan masker.
"Angka yang lebih mengkhawatirkan ditemukan dalam kepatuhan siswa terhadap anjuran untuk mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan menjalani vaksinasi," ungkap Peneliti PPIM UIN Jakarta, Narila Mutia Nasir, Rabu (5/1/2022).
Persentase kepatuhan siswa untuk mencuci tangan dan menghindari kerumunan masing-masing hanya mencapai 41,2 persen dan 64.8 persen. Selain itu 41,4 persen siswa menyatakan bahwa mereka masih kesulitan untuk menerapkan jaga jarak.
"Jadi mereka masih suka kumpul-kumpul, padahal kita tahu Covid-19 ini transmisinya melalui kedekatannya, karena berkumpul meningkatkan resiko penularan," jelasnya.
Dalam hal vaksinasi, hasil survei ini menunjukkan bahwa hingga awal Oktober 2021, program vaksinasi di kalangan siswa menengah baru mencapai 47,4 persen siswa.
Penilitian ini dilakukan secara nasional di 34 provinsi pada 1 September – 7 Oktober 2021 kepada seluruh siswa aktif dengan berbagai latar belakang pada sekolah menengah di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian Agama.
Jumlah siswa yang dijadikan responden ada sebanyak 3031 orang siswa, dengan tingkat respon atau response rate sebesar 86,35 persen.
Sementara, pemerintah terus mendorong sekolah dibuka untuk pembelajaran tatap muka 100 persen mulai 2022, situasi pandemi dianggap sudah aman bagi anak untuk kembali ke sekolah.
Baca Juga: Survei UIN Jakarta: Banyak Siswa Indonesia Percaya Covid-19 Adalah Konspirasi
Mekanisme PTM 100 persen di sekolah diatur oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama atau SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang terbit pada 21 Desember 2021.
Dalam SKB tersebut diatur bahwa PTM 100 Persen dapat dilakukan pada sekolah di daerah yang ditetapkan sebagai daerah khusus atau berada di level PPKM 1 dan 2 serta capaian vaksinasi dosis lengkap pada tenaga kependidikan di atas 80 persen dan masyarakat lanjut usia di atas 50 persen.
Bagi daerah yang capaian vaksinasi dosis lengkap pada pendidik dan tenaga kependidikan 50-80 persen dan capaian vaksinasi dosis 2 pada warga lansia 40-50 persen, PTM dilaksanakan secara bergantian dengan jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruang kelas.
Sementara di daerah PPKM level 3, sekolah bisa PTM setiap hari namun secara bergantian dengan kapasitas 50 persen dan lama belajar 4 jam per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh