Suara.com - Sejumlah harga komoditi pangan di Jakarta mengalami kenaikan. Di antaranya seperti minyak goreng, cabe rawit merah, dan telur di awal tahun baru.
Berdasarkan data panel harga pangan Kementerian Pertanian per 3 Januari 2022, harga cabai rawit merah rata-rata di nasional dibandrol Rp85 ribu per kg.
Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana per 3 Januari 2022 rata-rata berada di kisaran Rp 19 ribu per liter di seluruh provinsi Indonesia.
Harga telur dengan rata-rata secara nasional berada di harga Rp 30 ribu per kg. Kenaikan harga telur juga mulai terjadi pada pertengahan Desember 2021 atau menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
Menanggapi masalah ini, Komisi B DPRD DKI Jakarta bakal memanggil sejumlah pejabat di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI terkait bidang pangan. Di antaranya adalah Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Dharma Jaya, Food Station dan Pasar Jaya.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan masalah kenaikan harga pangan ini perlu disikapi serius. Ia berharap pemerintah memiliki solusi untuk mengatasi hal ini.
"Kenaikan harga telur, cabai, (minyak goreng) ini bagaimana antisipasi pemda ke depannya seperti apa. Apakah akan ada operasi pasar kalau tidak alternatifya apa? besok kita akan gali," ujar Aziz di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Aziz menyebut rapat akan dilakukan pada Kamis (6/1/2022) besok pukul 10.00 WIB. Rencananya agenda besok juga termasuk rapat tentang evaluasi kerja tahun lalu dan rencana tahun ini.
Pihaknya juga belum berencana merekomendasikan pemberian subsidi kepada bahan komoditi yang naik itu. Menurutnya subsidi akan mencakup untuk jangka panjang dan untuk jangka pendeknya dengan menggelar operasi pasar.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Meroket, Inflasi Terkerek Naik
"Karena begini, ini banyak kaitannya dengan penyimpanan atau cold storage untuk barang barang yang memang fluktuatif," tuturnya.
Karena itu, besok pihaknya akan mempertanyakan terkait ketersediaan bahan pokok yang dimiliki oleh Dinas dan BUMD DKI bidang pangan itu.
"Kita akan cek apakah di sana stocknya cukup untuk barang barang yang memang fluktuatif harganya, kita akan cek apakah di sana stocknya cukup untuk melaksanakan operasi pasar, itu perlu kita tanya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf