Suara.com - Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) Letjen Chandra Warsenanto Sukotjo menceritakan awal mula terjadinya bentrok antara warga dengan anggota TNI di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Bentrok tidak dapat dihindari ketika ada proses dorong-dorongan antara kedua belah pihak akibat penolakan pemasangan plang.
Chandra mengatakan tim dari Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopar) hendak memasang plang di sebidang tanah. Puskopar memang sudah mengantongi hak guna usahanya dari tanah tersebut.
Namun ketika hendak melakukan pemasangan plang, sejumlah warga malah melakukan perlawanan sebagai bentuk penolakan.
"Atau pun bentuk penolakan dari masyarakat yang ada di situ," kata Chandra di Kantor Oditurat Militer Tinggi II Jakarta Timur, Kamis (6/1/2022).
Karena ada perlawanan tersebut, aksi dorong-dorongan pun sempat terjadi. Baik dari pihak warga maupun anggota TNI disebut Chandra sama-sama menjadi korban dari peristiwa tersebut.
Untuk saat ini, tim gabungan dari Puspomad dan Mabes AD tengah melakukan investigasi.
Ia menyebut pihaknya harus melihat permasalahan awal secara objektif. Karena menurutnya ada beberapa kasus sempat terjadi di mana anggota TNI hendak membantu warga namun malah dipukuli oleh warga.
Meski begitu, Chandra menegaskan kalau pihaknya tidak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Penumpang Arus Balik di Bandara Kualanamu Capai 15.553 Orang
"Ibaratnya orang tidak akan begitu kalau tidak ada provokasi, kita harus objektif lihat duduk permsalahan awal. Tapi saya yakinkan bahwa sekali lagi, kita tidak ingin kekerasan itu terjadi."
Video Bentrikan Warga Vs TNI Viral
Sebelumnya, video yang menunjukkan bentrokan antara anggota TNI dengan warga di Deli Serdang, Sumatera Utara, viral.
Peristiwa terjadi di areal persawahan Desa Sei Tuan, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Selasa (4/1/2022).
Dalam video yang beredar terlihat sejumlah petani bersitegang dengan anggota TNI yang ramai datang menggunakan truk. Ketegangan antara kedua belah pihak memanas hingga berujung adu fisik. Terdengar suara jeritan histeris saat keributan.
"TNI memukuli masyarakat," ujar pria dalam video.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
KPK Ungkap Keppres Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspitasari Dikirim Pagi Ini
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi