Suara.com - Harga emas naik 1 persen pada perdagangan Selasa (11/1/2022), karena dolar melemah setelah kesaksian Chairman Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres tidak menimbulkan kejutan dalam hal pengetatan moneter.
Mengutip CNBC, Rabu (12/1/2022) harga emas di pasar spot melesat 1 persen menjadi USD1.819,58 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melejit 1,1 persen menjadi USD1.818,50 per ounce.
"Fakta bahwa Powell tidak lebih hawkish dari yang diprediksi mungkin sedikit meredakan kenaikan pasar emas," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Powell mencatat bahwa pembuat kebijakan masih memperdebatkan pendekatan untuk mengurangi balance sheet The Fed dan mengatakan inflasi berjalan sangat jauh di atas target dan dibutuhkan waktu yang panjang untuk menerapkan kebijakan yang restriktif.
Mengikuti pernyataan Powell, dolar turun 0,4 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun mundur dari level tertinggi baru-baru ini.
Emas sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi bullion sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan opportunity cost untuk menahannya.
"Harga emas menguat karena reli imbal hasil obligasi terhenti ketika Chairman Powell mengisyaratkan The Fed kemungkinan akan mulai menormalkan kebijakan tahun ini," ujar Ed Moya, analis OANDA.
Fokus kini bergeser ke data IHK inti Amerika, dirilis Rabu, yang diperkirakan meningkat 5,4 persen secara tahunan pada Desember dari 4,9 persen di bulan sebelumnya.
Peter Mooses, analis RJO Futures, mengatakan ketidakpastian ekonomi terkait dengan pandemi dan volatilitas di pasar yang lebih luas juga tampaknya membantu safe-haven emas.
Baca Juga: Naik Rp 1.000, Berikut Harga Emas Antam Hari Ini
Sementara itu harga logam lainnya perak melonjak 1,3 persen menjadi USD22,75 per ounce, platinum melambung 3,3 persen menjadi USD971,11 per ounce dan paladium naik 0,3 persen menjadi USD1.917,38 per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah