Suara.com - Penyekatan di Jalan Rasuna Said atau tepatnya di depan Kedutaan Besar Australia menuai polemik. Pasalnya, pembatas antara jalur lambat dan cepat ini menyulitkan akses dua Rumah Sakit (RS), yakni Mayapada dan MMC.
Pakar Transportasi Publik, Jim Lomen Sihombing mengatakan, menjadi sulit untuk masuk ke dua RS itu karena adanya penyekatan jalan. Padahal, sudah ada putar balik di dekat lokasi bagi masyarakat yang ingin ke RS terutama yang datang dari arah jalan Gatot Subroto.
"Putaran balik didepan menara kuningan itu tidak bisa masuk ke RS Mayapada karena penyekatan tadi. Jadi banyak orang seolah kena 'prank', mereka sudah putar balik disitu tapi enggak bisa masuk, jadi harus putar balik lagi depan Kedutaan Malaysia dan putar lagi di depan gedung KPK," ujar Jim kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
"Enggak boleh akses ke rumah sakit dibuat begitu," tambahnya menjelaskan.
Tak hanya bagi masyarakat, bahkan pembatas jalan itu juga bisa saja menyulitkan ambulans yang harus menempuh jarak lebih jauh. Hal ini akan membahayakan pasien yang butuh segera diantar ke rumah sakit.
"Bayangkan kalau itu mobil ambulance atau kondisi pasien yang butuh penanganan darurat, tentu akan sangat berbahaya, apalagi itu jalur yang sangat padat di jam kerja," jelasnya.
Menurut Jim, pembukaan sekat tersebut sangat krusial mengingat akses yang dituju adalah rumah sakit. Karena itu, meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa segera memerintahkan jajarannnya untuk membuka sekat tersebut demi penyelamatan nyawa manusia.
"Saya paham (kenapa disekat), karena dekat situ ada 'U Turn', tapi itu tidak berlaku bagi akses vital seperti rumah sakit. Ini kita bicara nyawa orang lho. Saya kira Mas Gubernur itu sangat konsen dengan kemaslahatan warganya. Secepatnya itu dibuka, dan ditambahkan rambu-rambu lalu lintas penanda adanya rumah sakit," ucapnya..
Seharusnya, kata Jim, lalu lintas itu dibuat untuk kebutuhan manusia, sehingga kerap dilakukan rekayasa lalu lintas untuk memudahkan akses masyarakat.
Baca Juga: Tak Ada Penyekatan, Petugas Gabungan Tetap Lakukan Pengawasan Saat Malam Tahun Baru
"Lalu lintas itu menyesuaikan kebutuhan manusia, bukan sebaliknya, maka selalu kita dengar ada rekayasa lalu lintas. Apalagi jika berhubungan dengan akses vital seperti rumah sakit, maka itu harus jadi prioritas utama," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tak Ada Penyekatan, Petugas Gabungan Tetap Lakukan Pengawasan Saat Malam Tahun Baru
-
Antisipasi Temuan Omicron di Jogja, Pemkot Lakukan Penyekatan Jika Terjadi di Satu Wilayah
-
110 Titik Ruas Jalan di Medan Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Ini Lokasinya
-
Warga Luar Kota Dilarang Masuk Surabaya saat Natal dan Tahun Baru
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar