Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi angkat bicara soal banjir di Jakarta yang terjadi sejak Selasa (18/1/2022) kemarin. Ia mempertanyakan kegunaan dari program sumur resapan.
Prasetio pun menilai program tersebut tidak memberikan dampak positif karena banjir masih saja terjadi. Padahal, Anies sudah menggencarkan pembuatan drainase vertikal itu di tahun 2021.
"Apa yang dibuat oleh Gubernur hari ini, perencanaan sumur resapan ini tidak ada gunanya," ujar Prasetio di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Padahal, kata Prasetio, hujan yang mengguyur ibu kota dalam dua hari terakhir tidak terlalu besar. Namun, akhirnya banjir terjadi khususnya di wilayah Jakarta Barat dan Utara hingga ribuan orang mengungsi.
"Tapi kalau sekarang kan hujan dikit semua tergenang. Udah gak karu-karuan. Kemarin banjir Cengkareng, Grogol, ya harus di-beresin," jelasnya.
Karena itu, Prasetio menilai keputusan DPRD DKI mencoret anggaran pembuatan sumur resapan di tahun 2022 sudah tepat. Jika program ini terus dilanjutkan, malah akan membuang anggaran saja.
"Bukan semata-mata tiba-tiba ujug-ujug ada sumur resapan. Ini tidak ada gunanya buat masyarakat Jakarta," ucap Prasetio.
Politisi PDIP ini pun menilai seharusnya Anies fokus melanjutkan program normalisasi dan naturalisasi sungai. Kebijakan ini disebutnya lebih efektif dalam mengatasi banjir di ibu kota.
"Yang betul normalisasi yang harus diberesin, nah setelah itu jadi diliat mana yang kurang. Itu diberesin, itu namanya program," pungkasnya.
Baca Juga: Rendam Ratusan Rumah, Air Kiriman dari Bogor Sebabkan Banjir di Tangerang
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, saat ini ada 102 RT yang kebanjiran. Kondisi ini terus memburuk sejak banjir mulai melanda sejumlah kawasan ibu kota sejak Selasa (18/1/2022) siang.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Muhammad Insyaf mengatakan ada lima Kelurahan yang kebanjiran. Empat Kelurahan yang terendam berada di Jakarta Barat dan satu lagi di Kelurahan Jakarta Utara.
"Informasi genangan saat ini ada 102 RT atau 0,335 persen dari 30.470 RT dan 1 ruas jalan tergenang yang ada di DKI Jakarta," ujar Insyaf kepada wartawan," Rabu (19/1/2022).
Banjir di Jakarta Barat menggenangi 93 RT. Di Kelurahan Tegal Alur ada 34 RT kebanjiran dengan ketinggian air mencapai 90 sentimeter.
"Penyebabnya curah hujan tinggi, rob dan luapan kali Semongol," tuturnya.
Karena banjir itu, 224 965 jiwa dari Kepala Keluarga terpaksa mengungsi. Lokasi pengunsian tersebar di 11 tempat, di antaranya adalah:
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan