Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan para kader untuk tetap solid dan tidak bersikap jeruk makan jeruk jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut disampaikan Puan ketika menyambangi Kantor DPC PDIP Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Rabu 19 Januari 2022.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, lebih lanjut Puan mengatakan, kader PDIP harus memanfaatkan kekuasaan yang sedang dipegang saat ini, sehingga PDIP bisa mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat di Pemilu 2024.
"Dengan kekuasaan ini, kita mengatur bagaimana rakyat mendapat manfaat sehingga di tahun 2024 kita dipercaya lagi. Atur barisan segera saling koordinasi. Jangan jeruk makan jeruk," kata Puan.
"Kerjakan tugas kalian sesuai kewenangannya. Jangan berhenti bergerak. Terus berjuang bersama rakyat," tambah Puan yang juga putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut, dilansir dari Terkini.id.
Selanjutnya, ia meminta seluruh barisan PDIP fokus menghadapi Pemilu 2024. Puan mengingatkan agar semua siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Bahkan menurutnya, seluruh kader PDIP harus menunggu perintah PDIP, Megawati Soekarnoputri dan tidak boleh mengambil keputusan secara individu.
"Kita tunggu perintah ketua umum mau dibawa ke mana 2024. Jangan ikut-ikutan ambil keputusan sendiri-sendiri. Itu bikin sesat, bikin terpecah belah. Semua orang ingin kita terpecah belah dan kalah," jelasnya.
Oleh karena itu, Puan meminta kader PDIP di Boyolali berjuang agar perolehan kursi PDIP di DPRD Boyolali pada Pemilu 2024 bertambah banyak.
Ia pun sempat bertanya perasaan kader PDIP di Boyolali setelah berkuasa selama tujuh tahun terakhir.
Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Solo Raya, Baliho Puan Maharani Kepak Sayap Kebhinekaan Bertebaran
"Setelah 10 tahun puasa, sekarang 7 tahun berkuasa. Enak nggak?" tanya Puan kepada kader PDIP.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa setelah Megawati Soekarnoputri selaku Presiden RI petahana kalah dalam Pilpres 2004 silam, selama sepuluh tahun alias dua periode kepresidenan, partai yang dipimpinnya menjadi oposisi pemerintahan yang kala itu dipimpin Susilo Bambang Yudhohyono (SBY) dengan kendaraannya, Partai Demokrat.
Oleh karena itu, ke depan Puan meminta seluruh kader PDIP selalu bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan mengikuti instruksi Megawati.
"Harus ikut instruksi Ketua Umum. Saya petugas partai selalu ikuti instruksi ketua umum. Terus bergerak apalagi di masa pandemi ini," ujar Puan.
Berita Terkait
- 
            
              Arteria Dahlan Dicap Murtad, Keluar dari Ideologi PDI Perjuangan
 - 
            
              Arteria Dahlan Dicap Murtad dari Ideologi PDIP oleh Kolega Sendiri
 - 
            
              Buntut Pernyataan soal Kajati Berbahasa Sunda, Arteria Disentil Sesama Kader: Murtad dari Ideologi PDIP
 - 
            
              Susi Pudjiastuti Komentari Momen Arteria Dahlan Protes Tak Dipanggil 'Yang Terhormat'
 - 
            
              Kunjungan Kerja ke Solo Raya, Baliho Puan Maharani Kepak Sayap Kebhinekaan Bertebaran
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah