Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Krisantus Kurniawan mengadu ke Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengenai kontroversi pernyataan Edy Mulyadi soal lokasi ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Terkait kasus yang membuat berang warga di Pulau Kalimantan tersebut, ia mendesak TNI harus antisipasi gejolak terhadap keutuhan negara.
"Secara khusus, kami di Provinsi Kalimantan dalam tiga hari ini heboh Pak Panglima. Heboh dengan pernyataan Edy Mulyadi yang mengatakan bahwa Kalimantan itu adalah tempat jin buang anak, genderuwo, kuntilanak, monyet jadi semua jelek," kata Krisantus dalam rapat kerja Panglima TNI bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022).
Menurutnya, pernyataan Edy soal Kalimantan sangat disayangkan. Lantaran itu, TNI sebagai penjaga keutuhan negara diminta segara bertindak untuk mengantisipasi terjadinya gejolak di masyarakat.
"Saya merupakan bagian dari genderuwo dan kuntilanak. Bagian dari monyet bagian dari jin buang anak. Dan pernyataan ini sangat kita sayangkan dan tentu TNI sebagai penjaga keamanan penjaga keutuhan Republik Indonesia saya pikir perlu juga melakukan koordinasi dan tindakan antisipatif terhadap gejolak sudah mulai timbul," ungkapnya.
Ia mengatakan, di media sosial kericuhan sudah terjadi. Para tokoh antarsuku dan agama Kalimantan sudah mengeluarkan pernyataan agar Edy Mulyadi meminta maaf baik itu lewat media maupun secara terbuka.
Untuk itu, Krisantus mengatakan, dirinya perlu menyampaikan soal kontroversi Edi ke Panglima TNI. Terlebih langkah-langkah antisipatif perlu dilakukan.
"Oleh karena itu apakah sudah ada langkah-langkah antisipasi terhadap persolan ini?," tuturnya.
Cuplikan video Edy Mulyadi yang diduga telah menghina Kalimantan viral di media sosial. Dalam video tersebut tertulis ‘Edy Mulyadi (caleg PKS) dkk menghina warga Kalimantan’.
Baca Juga: DPD Usul ke Sri Mulyani, Pemimpin Ibu Kota Negara Harus Putra Asli Kalimantan
Dalam video itu, nampak Edy duduk di tengah, antara dua rekannya. Pada bagian belakangnya, berdiri empat orang. Kemudian Edy menyebut Kalimantan sebagai tempat Jin untuk membuang anak dengan menggunakan mikropon.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Kebakaran Maut Hong Kong: 44 Tewas Terpanggang, 279 Hilang, Kelalaian Renovasi Jadi Penyebab?
-
Polri Prediksi 2,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Saat Libur Nataru, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Kebakaran Dahsyat di Hong Kong: 2 WNI Tewas, Ratusan Orang Masih Hilang
-
Saat Damkar Sleman Jadi Pelarian Warga untuk Segala Masalah: Dari Ular hingga Urusan Hati
-
Menteri PANRB Jumpa Menko Infrawil: Bahas Pelayanan Publik Sampai Program Prioritas Presiden
-
Jokowi Dituding Resmikan Bandara 'Siluman' IMIP, PSI Meradang: Itu Fitnah, Jangan Manipulasi Fakta!
-
KPK Jelaskan Asal Usul Kasus ASDP yang Terdakwanya Direhabilitasi Presiden
-
Resmi! 86 Anak Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Ajukan Permohonan Pelindungan ke LPSK
-
Viral Petugas Dipecat Gara-gara Tumbler Penumpang, Ini Klarifikasi KAI Commuter