Suara.com - Beredar narasi bahwa Edy Mulyadi dijemput paksa aparat gara-gara menyebut pemerintah biadab. Narasi ini bermula dari unggahan akun Facebook.
Akun tersebut mengunggah video yang menyertakan sebuah gambar yang diklaim sebagai foto Edy Mulyadi dijemput paksa aparat. Dalam foto, Edy Mulyadi terlihat memakai baju oranye dengan tangan diborgol.
Dalam videonya, akun tersebut juga menampilkan gambar Presiden Jokowi dan para petugas kepolisian.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut.
"SUNGGUH KETERLALUAN SEBUT PEMERINTAH BIADAB EDY MULYADI LANGSUNG DIJEMPUT PAKSA APARAT".
Lantas, benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi Edy Mulyadi dijemput paksa aparat gara-gara menyebut pemerintah biadab itu tidak benar.
Faktanya, gambar yang diunggah akun Facebook tersebut merupakan hasil editan atau manipulasi. Aslinya, gambar itu merupakan foto Jason, pelaku penganiayaan perawat yang bertugas di RS Siloam Palembang.
Baca Juga: Pernyataan Edy Mulyadi Dinilai Rasis, Rudi S Kamri: Dia Menimbulkan Fitnah Sara
Seseorang telah mengedit gambar pelaku penganiayaan perawat tersebut dengan foto Edy Mulyadi sehingga seolah-olah Edy Mulyadi ditangkap oleh aparat. Tulisan yang disertakan dalam editan itu juga menjurus pada fitnah.
Foto asli dimuat dalam sebuah artikel berjudul "Jason Sang Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang Diadili". Artikel itu terbit di situs smartizen.my.id pada Kamis, 10 Juni 2021 silam.
Foto asli tersebut juga diberi narasi "Terdakwa Jason Tjakrawinata Saat Dibawa Petugas ke Sel Tahanan".
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi Edy Mulyadi dijemput paksa aparat karena menyebut pemerintah biadab adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk dalam kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.
Berita Terkait
-
Soroti Edy Mulyadi Minta Maaf Sambil Cengengesan, Ketua Persekutuan Dayak: Sukses Pancing Emosi Kami
-
Bela Edy Mulyadi soal Dugaan Hina Kalimantan, Tifatul PKS: yang Menghina yang Mana?
-
Kontroversi Edy Mulyadi soal Kalimantan, Warganet Bongkar Sosok Azam Khan, Pria Disamping Penyebut 'Hanya Monyet'
-
Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Indonesia Dalam Pengawasan
-
Rangkuman Berita Edy Mulyadi, Awal Mula Sebut Kalimantan 'Jin Buang Anak' Hingga Dicari Masyarakat Adat
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka