Suara.com - "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia" demikian salah satu pernyataan Nelson Mandela, peraih Nobel Perdamaian dari Afrika Selatan. Pernyataan itu seolah menyiratkan bahwa pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan bangsa. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain.
Sayangnya, dewasa ini, kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan diantaranya oleh data PBB (2019) tentang Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) yaitu, Indonesia memiliki peringkat kualitas hidup ke-111 dari 189 negara. Peringkat Indeks Pembangunan Manusia tahunan dihitung menggunakan tiga kategori, kesehatan, pendidikan dan pendapatan.
Berangkat dari hal tersebut, PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) secara konsisten berkontribusi melakukan program bantuan pendidikan khususnya di wilayah prasejahtera. Dalam perayaan HUT Ke - 13 Tahun, YPA-MDR mengadakan bincang inspiratif Bergerak Majukan Pendidikan Indonesia pada Kamis, (25/1/2022). Selain dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-13, acara ini sebagai wujud kepedulian Astra untuk pemerataan pendidikan di Tanah Air. Bincang inspiratif tersebut menghadirkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI) Nadiem Anwar Makarim, Direktur Astra Gita Tiffani Boer, Santosa dan Henry Tanoto, Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah, Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, Ketua Pengurus YPA-MDR Herawati Prasetyo, serta publik figur Tasya Kamila.
“Apresiasi kepada YPA-MDR untuk inisiatif yang sudah dilakukan selama 13 tahun terakhir, khususnya program-program binaan untuk guru dan peserta didik untuk daerah 3T,” ujar Nadiem Makarim pada acara bincang inspiratif yang disiarkan melalui akun YouTube Channel Yayasan Pendidikan Astra — Michael D. Ruslim.
Direktur Astra, Gita Tiffani Boer dalam sambutannya mengatakan, Astra senantiasa berkomitmen untuk melakukan kontribusi sosial yang berkelanjutan. Ini sebagai bentuk kepedulian perseroan terhadap kondisi sosial di Indonesia. Oleh karena itu, Astra secara khusus mendirikan Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) untuk dapat menjadi upaya mewujudkan kesetaraan dan kesempatan yang berkeadilan di bidang pendidikan di Indonesia.
"Hal ini tentunya mendukung visi dan misi pemerintah untuk bersama- sama bergerak memajukan pendidikan Indonesia," ucap Gita.
Sementara Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo menerangkan, perjalanan YPA-MDR berawal dari sebuah gagasan Presiden Direktur Astra periode tahun 2005-2010, almarhum Michael D. Ruslim dengan program BERNAS (Bantuan Edukassi dan Transformasi Bagi Anak dan Sekolah) dalam rangka mewujudkan cita-cita Astra untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”.
"Serta menjalankan program kontrubusi sosial berkelanjutan Astra pilar Astra Untuk Indonesia Cerdas melalui visi, misi, strategi dan program-program yang secara khusus ditujukan untuk pemerataan pendidikan di daerah prasejahtera," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, YPA-MDR juga meluncurkan program inovasi Media Ajar Interkatif sebagai upaya menunjang pembelajaran berbasis digital. Selain itu YPA-MDR juga memulai Kick Off Gerakan Penghijauan Indonesia yang akan dilakukan oleh sekolah-sekolah binaan dan masyarakat umum.
Baca Juga: Ulasan Buku Diary Teacher Keder, Guru Harus Percaya Diri!
Inspirasi 13 Tahun YPA-MDR untuk Pendidikan Indonesia
YPA-MDR berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera melalui pola pembinaan empat pilar yaitu akademi, karakter, seni budaya dan kecakapan hidup yang adaptive, innovative dan berdampak. Hingga saat ini pembinaan sudah dilakukankepada lebih dari 1.500 guru dan 23.800 siswa.
Program bantuan pendidikan YPA-MDR telah menyentuh 111 sekolah jenjang SD, SMP dan SMK sebagai konsep Sekolah Eskalator dan tersebar di 13 Kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Kata Herawati, serangkaian program pembinaan secara konsisten dilakukan dan telah menghasilkan outcome yang membanggakan dari Bapak/Ibu Kepala Sekolah, Guru dan Siswa siswi binaan melalui torehan prestasi dari berbagai bidang pendidikan yaitu prestasi di tingkat Nasional seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Guru Nasional (OGN) Prestasi Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan lomba inovasi pembelajaran, sekolah terakreditasi A dan tersertifikasi ISO 9001 :2015.
"Hingga mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata dan mampu memproduksi produk berbasis kearifan lokal," ucapnya.
Adapun program-program unggulan YPA-MDR yang menunjang kemajuan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah binaan sebagai berikut :
Berita Terkait
-
Banyak yang Terancam DO Gara-gara UKT Mahal, Mahasiswa Sebut Kampus UPI Tidak Berperikemanusiaan
-
Astra Luncurkan Honda Revo dengan Tampilan Baru, Begini Spesifikasinya
-
Apresiasi Sinergi dengan Komunitas Mobil, Asuransi Astra Anugerahkan Garda Oto Community Award
-
Hari Pendidikan Internasional:Kampanyekan Makan Sehat Lewat Nutrisi Esok Hari
-
Tersedia Layanan Honda Care Bagi Pemilik Kendaraan Roda Dua Terdampak Banjir Jayapura
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia