Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul ikut mengkritisi kasus ‘jin buang anak’ yang menyeret bekas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ruhut meminta PKS untuk tidak memberikan pembelaan kepada Edy yang menyatakan, Kalimantan adalah tempat jin membuang anak.
"PKS juga enggak usah membela," kata Ruhut kepada wartawan Rabu (26/1/2022).
Adapun ucapan Edy memantik amarah sejumlah kalangan, termasuk berbagai elemen masyarakat Kalimantan. Mereka mengutuk keras pernyataan Edy dan mendesak polisi segera turun tangan menangkap Jurnalis senior itu,lantaran pernyataannya itu dinilai mengandung unsur rasisme.
Ruhut sepakat dengan berbagai desakan itu, menurut eks politisi Demokrat itu, orang macam Edy mesti dihukum seberat-beratnya agar perbuatan tak terpujinya itu tidak ditiru masyarakat luas.
"Saya rasa orang seperti ini harus diberi hukuman seberat-beratnya," tukasnya.
Terpisah,politikus PKS Tifatul Sembiring mati-matian membela Edy Mulyadi. Tifatul mengatakan, pernyataan Edy sebenarnya bukan sebuah penghinaan kepada masyarakat Kalimantan.
Ucapan itu juga juga disebutnya tidak mengandung unsur rasial, sehingga kata Tifatul ucapan Edy sebaiknya tak dipermasalahkan karena itu bukan kalimat penghinaan.
"Nggak ada kalimat menghina," kata Tifatul kepada wartawan Senin (24/1/2022).
Baca Juga: Disebut Edy Mulyadi Macan yang Mengeong, Menhan Prabowo Subianto: Sudah Ada yang Urus
Tifatul mengatakan, berdasarkan pemahaman orang-orang dari suku Jawa dan Betawi, ucapan ‘tempat jin buang anak’ itu merupakan konotasi dari tempat sepi dan jauh dari keramaian yang identik dengan dengan tempat angker.
"Tempat sepi, jauh, serem, itu maknanya tiga itu, bukan tempat jorok," ucapnya.
Sebagai pembenaran atas pembelaannya terhadap omongan Edy, Tifatul mengatakan dirinya juga kerap dilontarkan ucapan seperti itu ketika dia memilih tinggal Depok, Jawa Barat. Kata dia Depok juga dulunya kerap disebut sebagai lokasi jin buang anak.
"Saya kan tinggal Depok sekarang. Waktu saya pindah ke Depok, kata temen-temen juga bilang ‘lu mau pindah ke tempat jin buang anak?’. Jadi tidak ada konotasi penghinaan," tuturnya.
Berita Terkait
-
Akhirnya! Edy Mulyadi Bakal Diperiksa Jumat Nanti, 20 Saksi Didatangkan, 5 Orang adalah Saksi Ahli
-
Ibu Kota Negara Pindah, F-PDIP DKI: Jangan Berpikiran yang Jelek-Jelek soal Kebijakan Ini
-
Perkara Ujaran Kalimantan Tempat Jin Buang Anak Naik ke Penyidikan, Polisi Periksa Edy Mulyadi Jumat Depan
-
Bareskrim Polri Periksa Edy Mulyadi Soal Ujaran Kalimantan Tempat Jin Buang Anak pada Jumat 28 Januari
-
Disebut Edy Mulyadi Macan yang Mengeong, Menhan Prabowo Subianto: Sudah Ada yang Urus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan