Suara.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kiev mendesak para warga negara AS di Ukraina untuk segera pergi keluar dari negara itu.
Kedubes AS beralasan bahwa situasi keamanan di Ukraina "tidak menentu karena ada peningkatan kemungkinan bahwa Rusia akan melakukan aksi militer."
Keadaan keamanan di Ukraina "bisa memburuk dalam waktu singkat", kata kedutaan di lamannya.
Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Kedubes AS di Kiev akan tetap buka.
Namun, ia menambahkan bahwa para warga Amerika yang berada di negara bekas Soviet itu perlu "mempertimbangkan untuk segera pergi."
Sebelumnya pada awal pekan ini, AS juga mendesak warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina.
AS pada Rabu (26/1) menyampaikan jawaban tertulis terhadap tuntutan Rusia soal keamanan.
Jawaban itu merupakan langkah kunci yang ditempuh dalam proses diplomatik yang rapuh, pada saat Rusia kembali menggelar latihan militer di daratan dan lautan dekat Ukraina.
Presiden AS Joe Biden pada Selasa (25/1) menyebut-nyebut soal sanksi personal terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: AS Sudah, Inggris Pertimbangkan Kerahkan Pasukan Ke Ukraina
Kendati merupakan tindakan langka, menurut Biden langkah itu bisa dianggap sebagai bagian dari upaya Washington dan para sekutunya untuk meyakinkan Moskow bahwa agresi apa pun terhadap Ukraina akan harus dibayar mahal.
Rusia pada Rabu memperingatkan bahwa sanksi personal itu tidak akan merugikan Putin, namun akan "merusak dari segi politik."
Rusia telah menempatkan puluhan ribu tentara di wilayah dekat perbatasannya dengan Ukraina, namun membantah punya rencana melakukan serbuan.
AS telah menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam menjalankan upaya untuk membangun kesepakatan dengan mitra-mitranya di Eropa soal penjatuhan sanksi jika Rusia melancarkan serangan. (Sumber: Antara/Reuter)
Berita Terkait
-
AS Sudah, Inggris Pertimbangkan Kerahkan Pasukan Ke Ukraina
-
Olimpiade Beijing Diantara Konflik Rusia dan Ukraina
-
Krisis Ukraina Meningkat, Finlandia Siagakan Militer di Wilayah Perbatasan
-
Perkuat Pertahanan Ukraina Hadapi Kemungkinan Serangan Rusia, AS Kirim Paket Rudal Antitank Senilai Rp 2,8 Triliun
-
Antisipasi Perang Rusia-Ukraina, NATO Siagakan Pasukan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!