Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, angkat bicara menanggapi soal adanya pernyataan kontroversial terkait Kalimantan yang dilontarkan oleh Edy Mulyadi. PDIP menyerahkan sepenuhnya terkait Edy Mulyadi terhadap proses hukum yang berlaku.
Di sisi lain Hasto juga meminta kepada semua pihak untuk sama-sama mengambil pelajaran dari kasus Arteria Dahlan.
"Masalah pak Edy Mulyadi semua kita serahkan ke proses hukum. Tetapi mari kita sebagai bangsa, ya termasuk belajar dari kasus Arteria Dahlan," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, sebagai bangsa Timur telah banyak diajarkan berbudi pekerti luhur. Selain itu diajarkan bagaimana bertata krama, termasuk dalam hal berbicara, disiplin berbicara.
Untuk itu, Hasto meminta kepada seluruh pihak terutama elite-elite partai politik agar bisa menyampaikan gagasan-gagasan yang mencerdaskan.
"Masuk ke dalam tahun-tahun politik ini, kita para elit partai hendak nya menyampaikan gagasan-gagasan yang mencerdaskan kehidupan bangsa," tuturnya.
"Gagasan yang penuh daya imajinasi, membangkitkan energi positif tentang masa depan bangsa kita daripada saling menjatuhkan satu sama lain," sambungnya.
Lebih lanjut, Hasto juga mengajak kepada seluruh pihak kedepankan energi positif untuk bangsa dan negara yang saat ini sedang berjuang mengatasi pandemi covid.
"Mari kita seluruh partai politik menyiapkan diri untuk berkontestasi secara sehat, dengan narasi-narasi yang membangun kepemimpinan Indonesia dan memperbaiki seluruh kemajuan dalam seluruh aspek kehidupan bagi rakyat dan bangsa Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Arteria Dahlan Dilaporkan ke MKD, Begini Respons Sekjen PDI Perjuangan
Cuplikan video Edy Mulyadi yang diduga telah menghina Kalimantan viral di media sosial. Dalam video tersebut tertulis ‘Edy Mulyadi (caleg PKS) dkk menghina warga Kalimantan’.
Di video itu nampak Edy duduk di tengah di antara dua rekannya. Di belakangnya berdiri 4 orang. Dengan menggunakan mikrofon, Edy menyebut Kalimantan sebagai tempat Jin untuk membuang anak.
Berita Terkait
-
Sebut Tender Sirkuit Formula E Gagal karena Tak Laku, PDIP: Perusahaan Tak Mau Ambil Risiko
-
Hasto PDIP Ungkap Banyak Nama Telah Dikantongi Jokowi untuk Pimpin IKN Nusantara, Siapa Saja?
-
Arteria Dahlan Dilaporkan ke MKD, Begini Respons Sekjen PDI Perjuangan
-
Minta Kasus Bahasa Sunda Arteria Dahlan Juga Diusut, Tim Hukum Edy Mulyadi: Polri Harus Adil dan Presisi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!