Suara.com - Penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor tengah mengalami lonjakan sejak 14 sampai 23 Januari dengan total penambahan 43 kasus. Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meminta agar warga Kota Bogor waspada masuknya varian omicron dengan terjadinya lonjakan kasus ini.
Atang menyampaikan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terdapat tiga klaster penyebaran kasus, yakni klaster keluarga sebesar 51,52 persen, aktivitas perjalanan luar kota sebesar 33,33 persen dan non klaster atau tidak ada riwayat kontak dengan kasus positif dan merasa tidak bepergian sebanyak 13,13 persen.
“Jika dilihat dari paparan Kadinkes, penularan paling banyak melalui transmisi kendaran umum dan yang terpapar adalah usia produktif atau usia muda. Untuk itu, kita perlu menguatkan penerapan prokes pada kendaraan umum dan para pemuda Kota Bogor dalam menjalankan aktivitasnya,” ujar Atang setelah melakukan rapat kordinasi (Rakor) Forkopimda, Senin (24/1/2022).
Meski belum terdeteksi adanya varian Omicron di Kota Bogor, yang disebabkan belum keluarnya hasil tes Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap lima kasus oleh Dinkes Kota Bogor. Atang, tetap meminta agar RW Siaga dan tim Satgas Kota Bogor meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
“Bisa kita pahami dalam 3 bulan terakhir ini situasinya sangat menggembirakan. Semua aktivitas berjalan dengan intensitas tinggi. Masyarakat, anak muda, dan usia produktif berkumpul. Tempat-tempat umum ramai. Fasilitas ataupun tempat publik bisa tetap beroperasi seperti biasa, namun pelaksanaan prokes harus dilaksanakan,” saran Atang.
Lebih lanjut, Atang juga meminta agar Pemkot Bogor melakukan penyebaran informasi terkait Covid-19 varian Omicron kepada seluruh masyarakat. Hal ini diharapkan mampu membuat masyarakat lebih sadar dan kembali waspada, dengan tetap menjalankan aktivitas secara biasa.
“Pengalaman dua tahun, menurut saya membuat tim satgas Kota Bogor bisa memahami SOP dan siap mengambil langkah-langkah taktis. Empat kata kunci, penyampaian informasi yang benar, kewaspadaan, pengawasan ketat terhadap sumber transmisi terbanyak, dan penyiapan sarana medis. Khusus untuk informasi, penyebarannya harus jelas dengan bahasa yang sederhana tapi pesannya ditangkap,” ujar Atang.
Secara terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar meminta agar Pemerintah Kota Bogor mengencangkan persiapan dan kewaspadaan di bidang kesehatan untuk mengantisipasi naiknya omicron di Kota Bogor. Dia meminta Dinkes Kota Bogor melakukan deteksi dini terhadap penyebaran varian Omicron, dengan melakukan pengadaan alat GWS jika diperlukan.
“Bisa atau tidaknya terdeteksi varian omicron masuk Kota Bogor adalah dengan adanya pemeriksaan yang masif. Nah ini yang kami harapkan dari Dinkes melakukan pengecekan sejak dini, kalau perlu lakukan pengadaan barang untuk alat mengecek, sehingga kita bisa mendeteksi secara mandiri,” ujar Karnain.
Baca Juga: Hati-hati! Ini Gejala Varian Omicron yang Bertahan Lama Meski Hasil Tes Negatif
Sedangkan, untuk pihak rumah sakit, Karnain berpesan agar menyiapkan skenario terburuk dengan melonjaknya pasien yang perlu dirawat inap. Sehingga saat adanya peningkatan kasus, pihak RS sudah menyiapkan ruang isolasi dan perawatan, dengan sumber daya manusia yang memadai.
“Pengalaman gelombang kedua harus kita jadikan pelajaran bahwa kita harus selalu siap dengan situasi terburuk. Kesiapsiagaan RS Lapangan di GOR Padjajaran juga harus disiagakan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan Dinkes Kota Bogor, berdasarkan data per 17 sampai 23 Januari 2022, menunjukkan jumlah kasus positif naik 1.000 persen dibanding pekan lalu, dari 9 menjadi 99 kasus. Jumlah kasus sembuh turun 50 persen dibanding pekan lalu, dari 6 menjadi 3 kasus. Jumlah kematian naik dari 0 menjadi 3 dibanding pekan lalu.
Sementara, jumlah kasus aktif (masih sakit) naik dibanding pekan lalu dari 10 menjadi 103 kasus, angka kesembuhan turun dibanding pekan lalu dari 98,58 persen menjadi 98,32 persen, Case Fatality Rate (CFR) masih sama pekan lalu, dari 1,40 persen dan persentase kasus aktif (masih sakit) naik dari 0,03 persen menjadi 0,27 persen.
Berita Terkait
-
Belum Ditemukan Varian Omicron, Bupati Bantul Belum Berencana Tutup Tempat Wisata
-
Muncul Probable Omicron di DIY, Pemkot Belum Temukan Sebaran di Kota Jogja
-
Kapan Pasien Omicron Bisa Sangat Menular? Bisa Lebih Cepat dari Varian Sebelumnya
-
Jika Terjangkit Varian Omicron, Dokter Tirta: Jangan Panik
-
Jangan Anggap Sepele, WHO: Tingkat Risiko Varian Omicron Masih Tinggi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!