Suara.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Covid-19, Sonny Harry Harmadi, melaporkan kasus positif Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia berjumlah 1.875 orang. Dengan begitu, asumsi yang muncul adalah penularan Covid-19 di Indonesia saat ini didominasi oleh Omicron.
Data yang disampaikan Sonny itu berasal dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
"Kalau data dari GISAID kemarin menunjukan 1.857 kasus Omicron," kata Sonny dalam diskusi bertajuk Menahan Gelombang Omicron, Sabtu (29/1/2022).
Penularan Omicron yang mendominasi tersebut juga didasari oleh banyaknya pasien yang terpapar cenderung tidak merasakan gejala. Sekalipun mengalami gejala itu hanya bersifat ringan.
Selain itu, Sonny juga menyebut dominasi Omicron tersebut bisa terlihat dari hasil uji sequencing.
"Kalau dilihat memang dari hasil uji sequencing ini varian of concern yang mulai mendominasi adalah varian Omicron,” katanya.
Meski Omicron menyebar secara cepat, Sonny meminta masyarakat untuk tidak panik. Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah meminta hal tersebut kepada masyarakat karena belajar dari sifat Omicron itu sendiri.
Selain itu, pemerintah juga sudah belajar dari kenaikan kasus Covid-19 sebelumnya yang disebabkan oleh varian Delta.
"Pertama dalam hal deteksi, kedua dalam hal proteksi, yang ketiga dalam hal literasi. Itu kita gencarkan menerus dan juga pemerintah sudah menyiapkan ya bagaimana kesiapan rumah sakit ya, termasuk obat-obatan, peralatan kesehatan, tenaga kesehatan dan seterusnya."
Baca Juga: Jangan Panik! Kemenkes Sebut Naiknya Kasus Covid-19 Tidak Disertai Tingkat Keparahan yang Tinggi
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 9.905 orang pada Jumat (28/1/2022), sehingga total kasus mencapai 4.319.175 orang.
Dari jumlah itu, ada tambahan tujuh orang meninggal sehingga total menjadi 144.268 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 2.028 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.131.333 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat naik 7.870 menjadi 43.574 orang, dengan jumlah suspek mencapai 10.043 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO