Suara.com - Kepolisian menetapkan 6 tersangka kasus pengeroyokan yang menyebabkan kakek pengemudi mobil bernama Wiyanto Halim (89) meninggal dunia.
Meski demikian, keluarga Halim merasakan kejanggalan dan menduga pengeroyokan itu telah direncanakan.
Pengeroyokan terjadi setelah seseorang berteriak menuduh Halim yang sedang mengendarai mobil sebagai maling.
Teriakan itu mengundang perhatian massa yang mengejar Halim hingga kawasan Cakung, Jakarta Timur.
"Pihak keluarga berkeyakinan pengeroyokan ini bukan terjadi secara spontan. Ada pemain di belakang semuanya yang memanfaatkan cara-cara seperti ini," kata pengacara keluarga Wiyanto Halim, Freddy Yoanes Patty kepada wartawan, Sabtu (5/2/2022).
Freddy menambahkan, keluarga meyakini para pelaku pengeroyokan tak bergerak secara spontan. Keluarga menduga ada sosok yang merencanakan hingga pada akhirnya korban tewas dikeroyok.
Selain itu, Freddy menyatakan keluarga sudah mempunyai petunjuk terkait dugaan tersebut. Bukti itu akan diserahkan salah satu anak korban, yakni Bryana Halim, ke polisi untuk diselidiki.
"Dari pihak keluarga ada petunjuk mengenai hal tersebut. Ini yang akan dimintai keterangan oleh penyidik hari ini."
Namun, Freddy enggan membeberkan petunjuk yang dikantongi keluarga korban. Hanya, dia menegaskan lewat petunjuk itu keluarga meyakini pengeroyokan merupakan plot pembunuhan terencana.
Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Lansia Dituduh Maling, Polda Metro Jaya Tetapkan 1 Tersangka Baru, Ini Inisialnya
"Betul kalau menurut kami ada yang merencanakan. Tapi kan kami tidak bisa tunjuk siapa sebelum ada bukti yang cukup. Tapi kalau petunjuk ke arah sana kita punya. Nanti kan polisi tinggal pengembangannya petunjuk ini cukup enggak untuk menggali bukti. Kalau ada bukti ya jalan. Tapi kalau tidak ada bukti ya cukup," kata Freddy.
Untuk diketahui, kasus ini berawal saat korban dituduh sebagai maling. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan korban bukan maling.
"Bukan pencurian, jadi informasi dari Tebet atau Pulogadung dia bawa mobil ngebut diteriaki maling hingga dikejar," kata Ahsanul, Minggu (23/1).
Akibat penyebutan maling kepada pengendara mobil itu, menimbulkan massa lain yang ikut mengejar.
Saat tiba di kawasan JIEP, korban dianiaya sekolompok orang hingga akhirnya meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Kasus Pengeroyokan Lansia Dituduh Maling, Polda Metro Jaya Tetapkan 1 Tersangka Baru, Ini Inisialnya
-
Kasus Pengeroyokan Kakek Wiyanto Halim, Satu Tersangka Baru Berperan Merusak Mobil
-
5 Orang Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan Terhadap Kakek Wiyanto Halim
-
Polisi Dalami Tujuan Kakek Wiyanto Halim Tinggalkan Rumah Sebelum Tewas Dikeroyok Massa
-
Ada Polisi Saat Kakek Wiyanto Halim Dikeroyok, Namun Kalah Jumlah dan Tidak Bisa Melerai
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Damai Cuma di Mulut? Yai Mim Tegaskan Proses Hukum Lawan Sahara Jalan Terus: Itu Urusan Pengacara
-
Apa Itu Single Salary PNS: Solusi Ampuh Atasi Pensiun 'Ngenes' ASN Golongan Bawah?
-
Galian Proyek Air Limbah Depan CIBIS Park Rampung, Macet TB Simatupang Mulai Terurai
-
Gelar Rapat Tertutup, Komisi IX DPR Sepakati Tambahan Anggaran Buat Kemenaker Rp 144 Miliar
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Kritik Tajam Napoleon Bonaparte: Di Polri Ada 'Dua Tuhan', Reformasi Mustahil Tanpa Rombak Pimpinan!
-
Ancam 'Ngamuk' di Polda, Firdaus Oiwobo Desak Polisi Tangkap Roy Suryo Cs: Gua Bawa Tenda!
-
Gugat Kelangkaan BBM, Sidang Perdana Ditunda Gara-gara Pengacara Menteri Bahlil Tak Bawa Surat Kuasa
-
Eks Kabareskrim Susno Duadji Sebut Roy Suryo Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Ijazah Jokowi, Ini Alasannya
-
Bakal Dilantik Jadi Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua, Ribka Lepas Jabatan Wamendagri?