Suara.com - Kepolisian tengah menelusuri terkait video seorang wanita bernama Zakiah yang mengaku menerima hasil tes positif Covid-19 dari Bumame Farmasi. Padahal, perempuan itu belum datang untuk melakukan tes antigen maupun PCR.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pihaknya akan mendalami terlebih dahulu perihal video wanita yang mengaku menerima hasil tes positif Covid-19 dari Bumame Farmasi.
"Nanti kami dalami. Nanti penyidik dari reserse," kata Zulpan kepada wartawan, Sabtu (5/2/2022).
Komplain perempuan itu menjadi konsumsi publik, setelah videonya viral di media sosial. Berasarkan informasi yang didapat Suara.com, peristiwa terjadi pada Kamis (3/2).
Berdasarkan pengakuan perempuan perekam video, dirinya telah membuat janji menjalani tes Covid-19 di laboratorium Bumame Farmasi, kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Namun, belum sampai menjalani tes, ia malah sudah menerima hasilnya yang menyatakan positif mengidap Covid-19.
"Sementara sayanya belum datang. Ini kan aneh sekali, orang saya belum datang kok sudah dikirimi hasil? Terus dua-duanya positif lagi," protes wanita yang merekam video tersebut.
Padahal, perempuan tersebut sudah berencana terbang ke Bali, yang tentu saja memerlukan hasil negatif tes covid-19.
Dalam video tersebut, tampak pegawai laboratorium membandingkan hasil tes covid-19 yang dibawa si perekam video.
"Saya besok mau terbang ke Bali, saya enggak bisa dong. Karena kalian sudah bikin hasil tes palsu. Orang sayanya juga belum datang. Ini parah sekali lho kesalahan kalian," tuturnya.
Pihak laboratorium lantas melakukan investigasi singkat mengenai penyebab situasi yang terjadi. Salah satu pegawai laboratorium yang lain menyebut hasil yang diterima tersebut sebagai human error.
Baca Juga: Kurang dari 10 Detik, Pria Ini Curi Spion Mobil yang Terparkir di Garasi
"Oh maaf, itu ada human error dari kami," ungkap petugas lab.
"Nah yang selama ini yang hasil-hasil (tes Covid-19 pasien lain bagaimana)?" tanya sang perekam video yang langsung disangkal petugas lab.
"Jangan bilang enggak (bermasalah). Kejadian sama anaknya teman saya juga, dua hari lalu dia tes positif, dia tes di dua tempat lain tahunya negatif. Itu kan error-nya kalian parah sekali," komplain perekam video lebih lanjut.
Pihak Bumame Farmasi pun mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh petugas mereka di SCBD dan membuat surat permintaan maaf kepada perempuan yang diketahui bernama Zakiah tersebut.
"Kami dari Bumame Farmasi dengan segala kerendahan hati memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tidak menyenangkan yang dialami Ibu Zakiah alami pada pagi hari ini Kamis, 3 Februari 2022 di Bumame SCBD," tulis Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja dalam suratnya.
Menurut James, staf tersebut salah mengirimkan hasil antigen dan PCR kepada pelanggan lain dengan nama yang sama yang melakukan tes pada 2 Februari 2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Viral Tanggul Muara Baru Bocor, Pramono Anung: Tanggung Jawab Pelindo, Tapi Kami Bantu Tambal
-
DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra
-
Pemprov DKI Kebut Pembangunan Giant Sea Wall, Pramono Anung: Mudah-mudahan Pemerintah Pusat Juga
-
Tersangka Bundir, Polisi Tegaskan Kasus Alvaro Tak Berhenti: 21 Saksi Diperiksa, Pelaku Lain Diburu
-
UMP 2026 Terancam Turun? KSPSI Mendesak Pemerintah Buka Formula dan Pastikan Kenaikan Upah
-
Deforestasi Diklaim Turun, Kenapa Banjir di Sumatra Tetap Menggila?
-
Banyak Perempuan Terjebak Hubungan Toxic, KPPPA: 1 dari 2 Orang Pernah Alami Kekerasan Psikologis
-
Dasco: Anak Korban Bencana Sumatera Jangan Dipaksa Sekolah Dulu, Wajib Trauma Healing
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Evaluasi Tata Kelola Hutan Usai Bencana Sumatra
-
Gurita Narkoba Dewi Astutik: Edarkan Sabu Lintas Benua, Tembus Brasil dan Ethiopia