Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi ingin melaporkan para anggota dewan yang malas bekerja ke Badan Kehormatan (BK) dewan. Ia mengaku geram dengan banyaknya legislator Kebon Sirih yang bermalas-malasan.
Hal ini dikatakan Prasetio saat disidang oleh BK karena dilaporkan tujuh fraksi setelah menggelar rapat paripurna persetujuan Formula E, Rabu (10/2/2022). Menurut Prasetio, merebaknya virus corona belakangan ini bukanlah alasan untuk menjadi malas.
“Ini anggota-anggota harus di-BK-kan juga. Jangan alasan omicron jadi malas,” ujar Prasetio.
Lebih lanjut, Prasetio mengaku kerap menemukan anggota dewan absen saat rapat komisi. Padahal, pertemuan itu penting untuk membahas program dan permasalahan masyarakat.
“Dengan terjadinya saya dilaporkan di Badan Kehormatan, hati saya mulai oh jadi ini juga (harus diterapkan) ke semua ini harus bekerja jangan kesannya makan gaji buta,” katanya.
Ke depannya, ia akan lebih dulu meminta pengetatan pemeriksaan daftar kehadiran. Nantinya ia akan memeriksa langsung untuk mengetahui siapa saja anggota DPRD yang malas hadir.
“Dan saya akan melihat ke sekwan siapa-siapa saja yang tidak hadir. Saya akan laporkan nanti karena saya kan seperti kepala sekolah di sini istilah ya ketua DPRD,” ujarnya lagi.
Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), DPRD DKI juga disebutnya sudah membut keringanan dengan mengadakan rapat secara virtual. Karena itu, sudah tidak ada lagi alasan bagi anggota dewan mangkir saat rapat.
“Sekarang pakai virtual itu kan juga bisa, tapi kan tugas pokok dia harus di lapangan jangan enak-enakan ya kasarnya jangan makan gaji buta,” imbuh dia.
Baca Juga: Prasetio Edi Marsudi: Saya Miris, Baru Pertama Kali di Indonesia ada Ketua DPRD di-BK-kan
Berita Terkait
-
Prasetio Edi Marsudi: Saya Miris, Baru Pertama Kali di Indonesia ada Ketua DPRD di-BK-kan
-
Dipanggil BK karena Gelar Paripurna Interpelasi Anies, Ketua DPRD DKI: Saya Merasa Tak Bersalah sampai Hari Ini
-
Anggaran TransJakarta 2022 Tak Berubah, Tetap Rp 3,2 Triliun
-
Hari Ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Dipanggil Badan Kehormatan soal Interpelasi Formula E
-
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Diperiksa KPK Terkait Formula E
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa