Suara.com - Sejumlah masyarakat di sekitar areal stadion Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menolak digusur dan bakal terus bertahan. Mereka minta ganti rugi dan kompensasi dari pemerintah.
"Kami akan bertahan dan menolak digusur, dengan resiko apapun, jika tidak ada ganti rugi dan kompensasi yang diberikan pemerintah di Mamuju," kata Almiswari, koordinator warga yang menolak penggusuran pemukiman warga di areal stadion Mamuju, Minggu (13/2/2022).
Almiswari menuturkan, lahan yang digunakan beberapa kepala keluarga di sekitar areal stadion Mamuju yang selama ini membangun pemukiman, telah diminta sekda Kabupaten Mamuju, Suaib dan Camat Mamuju, untuk mengosongkan lahan tersebut, karena lahan itu diklaim milik Pemkab Mamuju.
"Warga diminta mengosongkan lahan tersebut sampai 15 Januari 2021, namun pemerintah tidak memberikan solusi ganti rugi dan kompensasi terhadap warga," katanya.
Ia menyampaikan, bahwa lahan yang digunakan masyarakat diareal stadion dalam proses sengketa hukum, sehingga warga masih berada lokasi yang diklaim pemerintah tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah tidak melakukan pembongkaran rumah warga karena lahan yang digunakan masyarakat masih dalam tahap sengketa.
Ia juga meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan di Mamuju, agar menggunakan cara berperikemanusiaan dan berdialog dengan masyarakat dalam persoalan tersebut.
"Kami berharap ada kompensasi dan ganti rugi, dan kami tetap bertahan disini jika tidak tidak ada kompensasi dan ganti rugi," katanya.
Sementara itu aktivis Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju, Irfan Herianto menyayangkan sikap pemerintah di Mamuju yang sebelumnya telah menggusur pemukiman masyarakat tanpa ada kompensasi dan ganti rugi.
Baca Juga: Sambangi Balai Kota, Koalisi Ini Surati Anies Minta Aturan Penggusuran Buatan Ahok Dicabut
"Sebelumnya pemerintah telah menggusur sebanyak enam kepala keluarga di areal stadion namun tidak ada kompensasi dan ganti rugi yang diberikan sehingga warga kini bertahan di tenda darurat, karena tidak punya pemukiman," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang