Suara.com - Anggota Komisi II DPR RI fraksi PAN, Guspardi Gaus mengaku khawatir adanya pesan berantai yang berisikan daftar nama anggota KPU-Bawaslu terpilih periode 2022-2027 di tengah fit and proper test sengaja dimunculkan untuk meruntuhkan kredibilitas Komisi II DPR RI.
Guspardi mengatakan, saat ini memang marak terjadi berita hoax yang sengaja diproduksi oleh oknum tidak bertanggungjawab, untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
"Saya khawatir jika hal ini sengaja diciptakan untuk merongrong kredibilitas Komisi II dalam melaksanakan fit and proper tes kimisioner KPU-Bawaslu," kata Guspardi kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, bahwa sejak hari Senin tanggal 14 Februari hingga hari, komisi II masih melakukan fit ang proper test secara marathon dari pagi sampai malam. Publik juga jalannya fit and proter test KPU-Bawaslu melalui kanal TV streaming Parlemen.
"Dan bisa di pantau juga anggota komisi II yang hadir secara luring dan daring. Bahkan kemaren Selasa 15 Februari fit and proper test di laksanakan sampai pukul 23.30," tuturnya.
Untuk hari ini, kata dia, merupakan hari terakhir fit and proper tes dilakukan. Hingga sejauh ini hasil fit anda proper test tersebut belum ada keputusan.
"Jadi, belum ada keputusan apapun yang disepakati tekait komisioner KPU- Bawaslu," ungkapnya.
Oleh karena itu, Guspardi berharap masyarakat agar tetap tenang menyikapi tentang adanya berita pesan berantai. Menurutnya, sebagai benteng terkahir dalam melakukan penyaringan komsioner KPU-Bawaslu, komisi II berkomitmen untuk melaksanakan proses uji kelayakan ini dengan tuntas secara akuntabel guna menghasilkan komisioner yang berintegritas, independen dan kapabel.
"Kami menginginkan komisioner KPU- yang terpilih merupakan orang- orang terbaik yang dapat membawa Pemilu yang berintegritas dan demokrasi yang makin berkualitas," tandasnya.
Diketahui, pesan berantai berisikan daftar nama anggota KPU-Bawaslu terpilih kembali menyeruak. Kali ini pesan tersebut ditujukan kepada sejumlah awak media, terutama para jurnalis yang saban hari bertugas meliput kegiatan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Ada sejumlah awak media yang melaporkan menerima pesan serupa dari nomor yang sama yang tidak dikenal.
Salah seorang Jurnalis Suara.com juga menerima pesan yang dikirimkam melalui chat WhatsApp dari nomor +62 878-0878-2585. Dalam keterangan, nomor WhatsApp itu hanya menggunakan istilah ~ADK sebagai nama kontak WhatsApp.
Saat ditelisik lebih jauh oleh awak media melalui aplikasi pencari nama kontak, didapatkan satu nama, yakni Arfian. Namun begitu belum diketahui pasti siapa pihak pengirim di balik pesan tersebut.
Berita Terkait
-
Pesan Berantai Cuma Hoaks, Komisi II Pastikan Baru Ambil Keputusan soal Anggota KPU-Bawaslu Terpilih Malam Ini
-
Santai Tanggapi Pesan Berantai Anggota KPU-Bawaslu Terpilih, Ketua Tim Seleksi: Kita Percayakan DPR
-
Soal Pesan Berantai Nama Anggota KPU-Bawaslu Terpilih, Komisi II: Spekulasinya Sama Seperti Jokowi Mau Reshuffle Kabinet
-
Pesan Berantai Sasar Nomor HP Jurnalis di DPR, Sebar Hoaks Anggota KPU-Bawaslu Terpilih Hasil Kesepakatan Partai Koalisi
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh