Suara.com - Seorang warga Turki bernama Muzaffer Kayasan telah menjalani setidaknya 78 tes Covid-19 dalam 14 bulan terakhir dan semuanya selalu menunjukkan dirinya positif mengidap virus corona.
Dokter mengatakan Kayasan -- yang juga merupakan pasien kanker -- mungkin adalah "satu-satunya orang di dunia yang memegang rekor positif Covid selama 14 bulan".
Kayasan sendiri sepertinya tak terlalu memikirkan virus yang berada di dalam tubuhnya. Ia bahkan bercanda "virus corona sangat terobsesi dengan dirnya".
"Mungkin ini Covid perempuan. Ia senang sekali dengan saya karena saya tipe orang yang hangat ... jadi dia senang berada di dalam tubuh saya," ujar Kayasan.
Ia mengaku tak tahu kapan virus corona akan keluar dari tubuhnya.
Baca juga:
- Berapa lama pengidap Omicron bisa menularkan virus ke orang lain?
- Seperti apa dan bagaimana asal muasal varian Omicron?
Ia diberitahu terinfeksi virus corona lebih setahun lalu.
Ketika itu ia berpikir virus ini akan membuatnya meninggal dunia karena ia adalah penderita leukemia, kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih secara tidak normal.
"Saya berpikiran, mungkin ini sudah nasib saya," katanya.
Baca Juga: Ratu Inggris Positif Covid-19, Begini Kegiatannya Selama Isoman
Kondisinya memburuk dan berat badannya turun drastis hingga di bawah 50 kilogram. "Virus corona nyaris membunuh saya," ungkap Kayasan.
Tapi nasib berkata lain. Ia bisa bertahan setidaknya hingga saat ini.
Di sela-sela menjalani kehidupan sehari-hari di Istanbul, laki-laki berusia 56 tahun menerima kunjungan istri, anak laki-laki, dan cucu perempuannya, Azra, semua dengan mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga:
- Tracing kasus Covid-19 rendah, pakar khawatir "banyak korban berjatuhan"
- Tiga dosis vaksin kunci untuk lindungi diri dari varian Omicron
Wajahnya tampak cerah menyambut cucu yang datang membawa mainan. Kontak fisik tak berlangsung lama dan Azra kemudian berada di luar rumah, untuk meminimalkan interaksi langsung dengan sang kakek.
"Saya akan bermain dengan kamu kalau sudah sehat nanti," kata Kayasan.
Mengapa terus-menerus positif Covid?
"Saya [sebenarnya] sudah pulih. Yang terjadi adalah, masih ada sisa-sisa virus di tubuh saya. Ini satu-satunya penjelasan mengapa hasil tes [dalam satu tahun terakhir] selalu positif. Bagi saya tak masalah, namun saya tak bisa berinteraksi secara normal dengan keluarga dekat saya," kata Kayasan kepada media.
"Ini memang menyulitkan. Karena kondisi ini pula, saya tak bisa divaksinasi," tambahnya.
Gokhan Kayasan, anak Muzaffer, mengatakan ayahnya orang selalu berpikir positif.
"Kami selalu berujar ayah adalah orang yang positif dan ternyata memang benar, ia selalu positif [terkena Covid] dan untuk saat ini tak bisa [mendapatkan hasil tes] negatif," kata Gokhan sembar berkelakar.
"Ayah juga mengatakan dirinya seperti terjebak di lampu merah dan tak bisa melewati lampu tersebut," imbuhnya.
Aturan di Turki menyebutkan seseorang yang positif terkena Covid harus menjalani isolasi selama tujuh hari.
Sejak pertama kali terinfeksi virus corona, Muzaffer dirawat di rumah sakit selama sembilan bulan dan kemudian menjalani rawat jalan selama lima bulan, menurut sejumlah media Turki.
Para dokter meyakini kondisi Muzaffer mungkin disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat leukemia.
Cagri Buke, guru besar penyakit menular, mengatakan apa yang menimpa Muzaffer Kayasan, yang selalu positif Covid setiap kali dites selama 14 bulan adalah hal yang sangat jarang.
"Kami tak pernah menemui kasus seperti ini sampai muncul berita [tentang Muzaffer Kayasan]," kata Buke.
Karena belum ada penelitian atau pemeriksaan secara mendalam, pihaknya tidak bisa memastikan apakah virus corona di dalam tubuh Kayasan aktif atau tidak.
"Meski demikian, 99% kemungkinannya virus tersebut tidak lagi aktif dan karenanya tidak akan menularkan penyakit," kata Buke.
Serap Simsek Yavuz, dokter yang merawat Kayasan, mengatakan kondisi Kayasan dipantau secara ketat untuk mengetahui apakah virus yang berada dalam tubuhnya mengalami mutasi.
Berita Terkait
-
Foto Miniatur AI Tengah Tren di Medsos, Ini 6 Prompt untuk Membuatnya!
-
Ambang Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Perlu Dinaikkan, Obati Daya Beli Menurun
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Cuma 5 Menit! Fotomu Bisa Jadi Miniatur AI Keren, Ternyata Semudah Ini Caranya
-
Gilas Taiwan 6-0, Peringkat FIFA Timnas Indonesia Melonjak
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan