Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan terjadinya kenaikan pada indikator angka positivity rate mingguan merupakan bukti penularan Covid-19 di dalam masyarakat masih berpotensi tinggi terjadi.
“Berkaca pada data, kita perlu untuk tetap waspada mengingat tren kenaikan positivity rate mingguan masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini menunjukkan masih tingginya potensi penularan di tengah masyarakat,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (24/2/2022).
Wiku menyebutkan per tanggal 20 Februari 2022, angka positivity rate Indonesia naik tajam menjadi 17,61 persen,dibanding pada akhir Januari lalu yang hanya berada pada kisaran 1 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa tren kasus masih belum menunjukkan tanda-tanda akan mengalami penurunan.
Bahkan peningkatan positivity rate pada masa Omicron itu juga terjadi pada saat capaian tes Covid-19 dengan menggunakan rapid antigen jauh lebih besar dibandingkan dengan PCR. Sebab, Omicron memunculkan gejala yang lebih ringan dan tanpa gejala dan banyak orang memilih tetap beraktivitas dengan normal.
Sedangkan pada masa terjadinya gelombang Delta, Wiku mengatakan proporsi antara tes rapid antigen dengan PCR cenderung berimbang karena Delta banyak orang terkena gejala sedang hingga berat.
“Akibatnya, di masa Delta proporsi PCR sebagai alat peneguhan diagnosa lebih banyak. Karena orang yang bergejala sedang hingga berat pun cenderung lebih banyak. Sementara di masa Omicron, orang cenderung bergejala ringan bahkan tanpa gejala dan masih tetap beraktivitas normal,” ujarnya.
Bahkan Wiku mengakui bila mobilitas yang dilakukan secara nasional saat ini, juga terbilang setara bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan saat terjadinya Delta. Sehingga banyak orang melakukan tes Covid-19 untuk tujuan skrining.
Meskipun proses skrining itu berhasil membantu pemerintah mengidentifikasi orang yang terinfeksi lebih cepat, banyak orang didapati positif pada saat menjalankan proses skrining yang digunakan sebagai syarat perjalanan ataupun aktivitas lainnya itu.
“Ini menunjukkan kesadaran protokol kesehatan masyarakat yang masih belum cukup baik. Orang-orang yang beraktivitas dan melakukan perjalanan ternyata masih banyak yang tertular,” kata Wiku.
Baca Juga: Satgas Ungkap Positivity Rate Covid-19 Indonesia 17,61 Persen, Jauh dari Standar Aman WHO
Wiku menekankan seharusnya seluruh pihak mencegah penularan agar dapat memutus rantai Covid-19. Namun hal tersebut hanya dapat terjadi bila masyarakat mau disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Jangan sampai ketidaktaatan kita akan protokol kesehatan, menempatkan kita sebagai bahaya laten bagi mereka yang rentan. Ingat, bukan tidak mungkin kita tertular dan menjadi orang tanpa gejala (OTG),” ucap dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota