Suara.com - Dalam Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Rusia ke-4 yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri pada 3 Maret 2021, Indonesia dan Rusia sepakat untuk menghilangkan hambatan perdagangan guna mencapai target volume perdagangan yang diharapkan kedua negara, yaitu sebesar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 71,67 triliun).
Dalam forum tersebut, Indonesia menekankan perlunya membangun kemitraan strategis yang lebih berorientasi pada aksi (action-oriented), memperkuat diplomasi ekonomi dan refocusing prioritas kerja sama guna memperkokoh hubungan kedua negara, terutama untuk memulihkan perekonomian yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19.
Dalam sebuah wawancara pada Jumat (18/2/2022), sebagaimana dikutip dari Antara, Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva untuk Indonesia membeberkan perkembangan hubungan bilateral kedua negara.
Target yang ingin Anda capai dalam peningkatan kerja sama kedua negara?
Dubes Rusia: Kami menganggap Indonesia sebagai mitra sekaligus sahabat kami di antara negara-negara ASEAN, tentu saja di Asia Tenggara, dan juga di Asia Pasifik secara keseluruhan. Indonesia adalah pemimpin di antara negara-negara ASEAN, sekaligus negara yang sangat berpengaruh di dunia Islam. Dan sekarang Indonesia adalah presiden G20. Jadi, tentu kami ingin menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia, dan bahkan menjadi mitra strategis dengan negara Anda.
Bagaimana Anda melihat hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia sejauh ini?
Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan kedua negara sudah semakin baik. Anda tahu bahwa kita sangat dekat pada sekitar 1960, selama kepresidenan Soekarno. Dia pernah mengunjungi negara kami empat kali, dan bahkan lagu "Rayuan Pulau Kelapa" diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dan menjadi sangat populer di negara kami.
Benarkah?
Tentu saja. Jadi, hubungan kita semakin baik, dan bahkan pandemi COVID tidak menurunkan omzet perdagangan kedua negara yang meningkat 40 persen pada tahun lalu. Ini merupakan persentase yang cukup besar dan nilai perdagangan kedua negara telah mencapai 3 miliar dolar Amerika.
Baca Juga: Tak Takut Disanksi Dunia, 6 Negara Ini Terang-terangan Dukung Rusia Invasi Ukraina
Tentu saja angka ini belum mencapai target 5 miliar dolar Amerika seperti yang diharapkan oleh para pemimpin kedua negara pada 2016, ketika mereka bertemu di Rusia, di Sochi, ketika Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN-Rusia. Tetapi jika tren ini berlanjut, kami sangat optimistis bahwa Indonesia dan Rusia akan mencapai target ini.
Sementara itu, hubungan politik kedua negara juga sangat baik. Tahun lalu, seperti yang Anda ketahui, menteri luar negeri kami mengunjungi Jakarta pada Juli. Sementara, Sekretaris Dewan Keamanan Jenderal Patricia juga mengunjungi Jakarta pada Desember. Mereka terlibat dalam diskusi yang sangat konstruktif. Mereka, keduanya, juga disambut hangat oleh presiden Anda. Kita berbagi banyak pandangan tentang situasi yang terjadi di dunia, dan juga tentang agenda global.
Kita bekerja sama selama keanggotaan tidak tetap Indonesia di Dewan Keamanan (PBB). Dan kita telah mencapai beberapa hasil yang signifikan dari upaya kita bersama. Kemudian, kita juga bekerja sama di berbagai organisasi internasional lainnya.
Sementara itu, sebelum COVID, kedua negara juga mencatat pertukaran wisatawan dalam jumlah yang sangat besar. Anda tahu bahwa pada 2019, kami mencatat 160.000 wisatawan Rusia pergi ke Bali. Dan saya bisa memastikan bahwa orang Rusia hanya menunggu waktu yang tepat untuk bisa datang ke Bali. Sekali lagi, jika Anda bertanya kepada orang Rusia tentang Indonesia, mereka akan menjawab 'Oh, Bali, tentu saja kami tahu. Itu adalah tempat yang indah'. Dan tentu saja Indonesia lebih menarik lagi.
Sementara itu, kami juga mencatat sekitar 700 siswa Indonesia belajar di Rusia. Pemerintah kami memberikan beasiswa, dan kami akan meningkatkan jumlahnya sebanyak 100 untuk tahun ini. Saya yakin akan ada banyak permintaan beasiswa untuk belajar di Rusia. Jadi, kami siap menerima lebih banyak mahasiswa Indonesia. Dan saya sangat yakin bahwa masa depan hubungan Indonesia dan Rusia sangat baik.
Rusia merupakan salah satu mitra dagang sekaligus sumber investasi Indonesia. Dan kedua negara telah sepakat untuk menghilangkan hambatan perdagangan untuk mencapai target volume perdagangan. Bagaimana perkembangan perjanjian perdagangan antara Rusia dan Indonesia?
Berita Terkait
-
Tak Takut Disanksi Dunia, 6 Negara Ini Terang-terangan Dukung Rusia Invasi Ukraina
-
Sempat Dukung Putin, Donald Trump Kini Kutuk Serangan Rusia Terhadap Ukraina
-
Lahir di Ukraina, Aktris Milla Jovovich Komentari Invasi Rusia
-
198 Warga Termasuk Tiga Anak-anak Tewas, Ukraina Letakkan Senjata?
-
Bentuk Solidaritas, Bendera Ukraina Hiasi Landmark Kota-Kota di Eropa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
Terkini
-
Breaking News! Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar X Ancol, Mardiono Ketua Umum
-
Cak Imin Peringatkan Dapur MBG: Jangan Ambil Untung Pribadi dan Sajikan Makanan Micin
-
Ridwan Kamil Siap-siap, KPK Akan Panggil Dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
-
Drama Penyelamatan Santri Ponpes Al Khoziny, Tim Rescue Surabaya Bertaruh Maut di Bawah Reruntuhan
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju