Suara.com - Rusia telah menginvasi Ukraina. Jika Barat tidak memalingkan muka pada 2014, bencana ini mungkin tidak terjadi. Opini editor DW Roman Goncharenko.
Kamis, 24 Februari 2022, hari yang tidak akan pernah kami lupakan. Hari di mana seorang pemimpin Rusia yang hilang akal memutuskan untuk melancarkan perang besar melawan Ukraina.
Hari di mana warga Ukraina dan teman-teman mereka di seluruh dunia telah mempersiapkan diri, sambil berharap bahwa itu tidak akan pernah datang.
Hari ketika Kremlin membawa perang ke Eropa. Banyak yang hari ini tampak terkejut dan bertanya, "Bagaimana bisa sampai seperti ini?"
Pasukan Rusia telah menginvasi Ukraina seperti yang mereka lakukan sekitar 100 tahun yang lalu, ketika Ukraina pertama kali mendeklarasikan kemerdekaan.
Barat memikul sebagian tanggung jawab atas perkembangan ini. Pada tahun 2014, ketika Rusia menginvasi Ukraina untuk pertama kalinya setelah deklarasi kemerdekaannya pada tahun 1991.
Ketika itu Rusia mencaplok Krimea, dan Barat juga tidak melakukan apa-apa.
Terlalu lama ragu-ragu
Seratus tahun setelah Perang Dunia Pertama, Barat takut akan terjadi perang lagi.
Baca Juga: PBB Alokasikan Rp287 Miliar untuk Bantuan Kemanusiaan di Ukraina
Ini bisa dimengerti. Namun, sikap ragu-ragu dan membiarkan Rusia menganeksasi Krimea adalah kesalahan fatal.
Karena Rusia menjadi mabuk dengan keberhasilannya di Krimea, dan memperluas wilayah perangnya ke Donbas, Ukraina timur.
Baru setelah penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh, sanksi yang ditargetkan Barat dijatuhkan pada sektor-sektor ekonomi penting Rusia.
Tetapi sanksi-sanksi itu terlalu lemah, bahkan sangat terbatas, sehingga pemimpin Rusia berkesimpulan bahwa bisa melakukan tindakan-tindakan seperti itu selanjutnya tanpa menghadapi perlawanan serius.
Banyak orang Ukraina juga terbuai oleh rasa aman yang salah, dengan berpikir: "Kami bertetangga dan bersaudara, Rusia tidak akan pernah melancarkan perang terbuka."
Saatnya membantu Kiev Rusia telah menggunakan pendapatan dari ekspor minyak dan gasnya untuk mengembangkan senjata baru dan mempersiapkan perang apokaliptik, tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga melawan seluruh Barat. Sebelumnya ada banyak peringatan.
Berita Terkait
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Gebrakan Bernadya di Soundrenaline 2025: Aransemen Lagu Lawas hingga Puji Venue Unik
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka